Disbudpar Padang: Mushala-Toilet Tersedia di Tempat Wisata

id Objek, Wisata, Toilet

Disbudpar Padang: Mushala-Toilet Tersedia di Tempat Wisata

Sejumlah anak mencari bintang laut di karang pantai Teluk Nibung, Lubeg, Padang, Sumbar, Rabu (16/10). Pantai Teluk Nibung yang berhadapan dengan pelabuhan Teluk Bayur itu memiliki karang yang dapat dinikmati pengunjung saat air surut untuk menyaksikan biota laut. (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Padang, (Antara Sumbar) - Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Medi Iswandi mengatakan ketersediaan mushala dan toilet di objek wisata daerah itu sudah dibenahi jelang lebaran 1437 Hijriyah.

Menurutnya di Padang, Rabu, ketersediaan mushala dan toilet di objek wisata sangat dibutuhkan pengunjung pergi ke tempat wisata apalagi pada saat lebaran.

"Saat lebaran nanti tempat shalat dan toilet di tempat wisata Kota Padang sudah dibenahi dengan baik," tambahnya.

Selanjutnya, ia mengemukakan ketersediaan setiap lokasi wisata seperti Pantai Cimpago, Pantai Padang, serta Pantai Air Manis sudah dipersiapkan tempat Shalat dan toiletnya.

"Pantai Cimpago sudah disediakan satu mushala dan tiga toilet, Pantai Padang satu mushala dan dua toilet, serta di Pantai Air Manis satu Mushallah dan dua toilet," ujarnya.

Selain itu, ia menambahkan bangunan tersebut harus dijaga kebersihannya.

Terpisah, Wakil Gubernur (Wagub) Sumbar, Nasrul Abit menyebutkan ketersediaan yang paling diutamakan dalam objek wisata yaitu tempat ibadah dan toilet.

"Apalagi masuk lebaran ini, itu harus dikedepankan untuk kenyamanan pengunjung," lanjutnya saat acara Pergelaran Sosialisasi Wisata Awards 2016 beberapa waktu lalu.

Selain itu, dalam hal tersebut kami harus tetap menjaga objek wisata dengan baik supaya tidak tercemar. "Karena kebersihan itu sebagian dari iman," ujarnya.

Sementara Ketua Komisi IV DPRD Kota Padang, Surya Jufri meminta pemerintah setempat serius membenahi daerah wisata di daerah itu menjelang Lebaran untuk kenyamanan pengunjung.

Ia menambahkan dinas terkait perlu punya kiat tertentu dan membenahi setiap kekurangan di lokasi wisata untuk kenyamanan dan ketertiban wisata nantinya, termasuk pengawasan parkir dan harus disosialisasikan sebelumnya. Saat Lebaran petugas parkir juga harus menggunakan baju parkir sebagai jaminan bagi para pengunjung.

"Kalau perlu sediakan spanduk di setiap objek wisata yang memaparkan tarif parkir resmi, sehingga tidak ada lagi pemalakan dan pengunjung dapat komplain jika ada yang tidak sesuai," lanjutnya.

Selain itu, persiapan wisata saat Lebaran juga berkaitan dengan makanan. Disbudpar setempat juga perlu segera melakukan rekomendasi terhadap tempat-tempat makan yang ada di lokasi wisata, jika segala ketentuan telah sesuai dan memenuhi termasuk harga minimum atau maksimum.

Ia menambahkan, pembersihan lokasi wisata Padang dari premanisme, pengemis dan pengamen juga perlu dilakukan. Jangan sampai beberapa saat setelah pengunjung datang, sudah didatangi oknum-oknum yang meresahkan.

Menurutnya, untuk memberantas premanisme, pengemis dan pengamen itu dapat dilakukan dengan pendekatan persuasif.

"Jika sudah ada pendekatan persuasif, dibina atau diingatkan. Namun tetap melakukan tindak meresahkan itu, maka lakukan pendekatan aturan. Hukum dapat digunakan," tegasnya.

Begitu pula dengan kebersihan lokasi wisata harus secara menyeluruh. Ia mencontohkan lokasi wisata pantai, jangan lagi ada sampah berserakan karena akan mengurangi citra suatu tempat wisata.

"Jika suatu lokasi wisata benar-benar dibenahi, tentu pengunjung akan puas. Ini sangat baik untuk Padang dari segi promosi wisata. Tidak menutup kemungkinan mereka akan berkunjung lagi," jelasnya. (*)