Jalan Lintas yang Rawan Longsor di Solok Selatan

id Rawan, longsor, solok selatan

Jalan Lintas yang Rawan Longsor di Solok Selatan

Ilustrasi - Warga membantu pengendara motor melintasi gundukan longsor di Jalan Raya Padang - Solok, Atapgenteng Indaruang, Padang, Sumatera Barat, Rabu (11/11/2015). (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Padang Aro, (Antara Sumbar) - Pemudik yang melintasi Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, diminta mewaspadai sejumlah titik rawan longsor yang berada di sepanjang jalan nasional dan provinsi.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solok Selatan, Editorial, di Padang Aro, Kamis, menyebutkan titik rawan longsor di jalan nasional terdapat di sepanjang jalan Nagari Pakan Rabaa Utara, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh (KPGD).

Ia menjelaskan selepas perbatasan Solok dengan Solok Selatan, sebelah kanan dari arah Solok merupakan daerah perbukitan. Rata-rata tanah perbukitan itu labil. Sebagian telah diberi rambu-rambu rawan pergerakan tanah atau rawan longsor.

Titik rawan longsor lainnya yang perlu diwaspadai pemudik mulai dari Ampalu, Pekonina, Kecamatan Pauh Duo, hingga daerah Liki, Kecamatan Sangir.

"Di daerah ini selain tebing sungai, juga terdapat perbukitan," ujarnya.

Sementara untuk jalan provinsi, sebutnya, titik rawan longsor berada di jalan yang menghubungkan Kecamatan Sangir dengan Sangir Jujuan dan Sangir Batang Hari.

Daerah rawan longsor ini berada di bukit Manggis, kemudian Koto Japang di daerah Padang Air Dingin, kemudian Ranah Pantai Cermin di Kecamatan Sangir Batang Hari.

Dalam upaya penanggulangan bencana longsor, katanya, BPBD Solok Selatan menyiagakan satu alat berat berupa wheel loader yang ditempakan di ibukota kabupaten, Padang Aro.

Sementara untuk daerah utara, mulai dari Muaralabuh Kecamatan Sungai Pagu hingga ke perbatasan Kabupaten Solok, kata Editorial, akan diperbantukan dengan alat berat miliki Pemerintah Provinsi Sumbar yang siaga di Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Solok.

"Sementara untuk daerah perbatasan Kerinci, seperti Teluk Air Putih hingga Letter W, selama ini belum pernah terjadi longsor, meskipun begitu pemudik juga mesti hati-hati," katanya.

Selama Operasi Ramadhan dan Hari Raya (Ramadniya) tahun ini, sebutnya, BPBD Solok Selatan menyiagakan personel sebanyak 24 orang yang ditempatkan di Posko Pemadam Kebakaran.

Solok Selatan memiliki tiga Posko Pemadam Kebakaran, yakni di Posko Padang Aro untuk wilayah Kecamatan Sangir, Posko Sungai Pagu dengan rentang wilayah kerja Kecamatan Pauh Duo, Sungai Pagu dan KPGD, kemudian Posko Lubuk Malako dengan wilayah kerja Kecamatan Sangir Jujuan, Sangir Balai Janggo dan Sangir Batang Hari.

Kepolisian Resor (Polres) Solok Selatan pada Operasi Ramadniya Singgalang 2016, 30 Juni hingga 14 Juli 2016, menyiapkan lima pos pengamanan di Balun, Ruang Terbuka Jijau Muaralabuh, objek wisata Hot Waterboom Sapan Maluluang, simpang empat Padang Aro dan simpang Lubuak Malako.

Kepala Bagian Operasi Polres Solok Selatan, Kompol Benu Alam, menyebutkan gelar pasukan operasi yang digelar selama dua minggu itu dilakukan Kamis di Mapolres setempat. Personel polisi untuk Operasi Ramadniya sebanyak 110 orang dan dibantu oleh TNI serta pemerintah setempat.

Untuk personel kepolisian, satu pospam ditempatkan 16 orang ditambah satu anggota TNI, tiga Polisi Pamong Praja (Pol PP) serta tiga orang dari Dinas Perhubungan, Informatika dan Komunikasi. (*)