Kementerian Pariwisata "Goes To Campus"

id Kementerian Pariwisata

Jakarta, (Antara Sumbar) - Kementerian Pariwisata membuat program sosialisasi ke berbagai kampus perguruan tinggi (goes to campus) di Tanah Air mengenai perkembangan sektor pariwisata.

Deputi Bidang Kelembagaan Kepariwisataan Kemenpar Ahman Sya dalam keterangan di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa Kementerian Pariwisata menggandeng mahasiswa untuk berpartisipasi dalam dunia pariwisata dengan membuat program "Pariwisata Goes to Campus" ke sejumlah perguruan tinggi di Indonesia.

"Mahasiswa bisa dijadikan sebagai kader perubahan atau 'agent of change', terutama di pariwisata. Dampaknya akan sangat terasa di tengah masyarakat," katanya.

Ia mengatakan bahwa pariwisata saat ini menjadi sektor terdepan perekonomian nasional.

Berbagai cara dilakukan Kementerian Pariwisata di bawah komando Menteri Pariwisata Arief Yahya melakukan berbagai terobosan untuk menjadikan pariwisata sebagai primadona di Tanah Air.

"Terbukti, 2 tahun terakhir ini, pertumbuhan pariwisata di Indonesia meningkat sangat pesat," katanya.

Program "Pariwisata Goes to Campus" membidik perguruan tinggi terbesar di 10 daerah yang menjadi destinasi prioritas pariwisata di Indonesia pada tahun ini.

Ke-10 destinasi prioritas pariwisata adalah Danau Toba (Sumut), Borobudur (Jateng), Bromo-Tengger-Semeru (Jatim), Labuan Bajo (NTT), Wakatobi (Sultra), Morotai (Maltara), Tanjung Kelayang (Babel), Tanjung Lesung (Banten), Kepulauan Seribu dan Kota Tua (Jakarta), serta Mandalika (NTB).

"Kampus itu tempatnya para pemikir dan kaum intelektual muda yang punya semangat tinggi untuk membuat perubahan. Mahasiswa, jika bergerak, akan mempercepat proses perubahan, termasuk pergerakan dan sosialisasi mengenai pariwisata," katanya.

Jadi, menurut Ahman Sya, apabila pariwisata melibatkan mahasiswa akan mendapatkan kepercayaan yang lebih tinggi dari masyarakat dalam dan luar negeri.

Setelah membangun kader di 10 destinasi prioritas, kata Ahman, akan dilanjutkan ke luar daerah-daerah tersebut. Akan tetapi, pihaknya tetap akan mengutamakan universitas terbesar terlebih dahulu. Kalaupun kampus-kampus umum, perguruan tinggi tersebut punya pengaruh luar biasa.

Ahman Sya menambahkan bahwa kalangan kampus dan mahasiswa merupakan salah satu unsur dalam pentahelix (academy, business, government, community, dan media).

Oleh karena itu, kata dia, pembangunan pariwisata dengan melibatkan kampus atau mahasiswa akan menjadi sebuah gerakan yang efektif.

Kegiatan dalam progran itu, antara lain, seminar kepariwisataan, diskusi kelompok (focus group discussion), pelatihan kader intelektual pariwisata sebagai agen perubahan, pembangunan jaringan digital kader pariwisata antarkampus, dan kongres pariwisata nasional.

"Pada tahun depan diadakan kongres pariwisata nasional. Persiapannya dimulai dari sekarang," katanya

Ia mengatakan bahwa persaingan ketat menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN saat ini membuat program tersebut menuntut adanya keunggulan kompetitif dan keungggulan komparatif.

Pembinaan sumber daya manusia (SDM), lanjut dia, merupakan titik krusial dan faktor menentukan pembangunan sektor pariwisata. (*)