Korban Terakhir Ledakan Tambang Sawahlunto Meninggal Dunia

id korban, ledakan, tambang, sawahlunto, meninggal

Padang, (Antara Sumbar) - Korban terakhir ledakan tambang Sawahlunto yang dirawat di RSUP M. Djamil Padang, Adi Tusiman menghembuskan nafas terakhir pada Senin malam (11/7) setelah mendapatkan perawatan intensif selama 15 hari.

"Meninggalnya Senin malam sekitar pukul 19.00 WIB. Pihak keluarga langsung mengurus kepulangannya ke kampung halaman. Tepat pukul 21.00 WIB langsung sudah dibawa" kata Pejabat Pemberi Informasi dan Dokumentasi (PPID) RSUP M. Djamil Gustafianof, Selasa di Padang.

Ia mengatakan, kondisi terakhir Adi Tusiman secara umum sudah membaik seperti nadi, pernafasan setelah mendapatkan perawatan intensif sejak beberapa waktu lalu.

"Namun luka bakar seluas 43 persen di tubuh bagian atasnya membuat dirinya tidak mampu bertahan hidup," kata dia.

Menurut dia luka bakar yang meliputi tubuh pasien membuat kondisi pasien berat dan susah bernafas.

"Terlebih lagi ketiganya mengalami trauma inhalasi yang mengganggu pernapasan pasien yang membuat susah dalam bernafas," kata dia.

Saat ini korban tambang beberapa waktu lalu di RSUP M Djamil Padang tidak ada lagi. Ada lima orang yang terkena ledakan, dua orang telah pulang lebih awal karena kondisinya tidak begitu parah.

"Ketiga korban yang parah dirawat di ICU RSUP M. Djamil telah meninggal semua akibat luka bakar yang parah," ujarnya.

Ketiga pekerja itu menjadi korban insiden meledaknya tambang batu bara yang dikelola PT NAL, di Parambahan, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto Provinsi Sumatera Barat, pada Senin (27/6) pukul 22.30 WIB.

Selain ketiga korban yang dirujuk ke RSUP M Djamil Padang, juga terdapat dua korban lainnya dalam peristiwa itu. Namun keduanya hanya dirawat di rumah sakit daerah setempat.

Pihak kepolisian menyebutkan bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mencari tahu penyebab ledakan. (*)