Masyarakat Nilai Kota Padang Tidak Macet

id macet

Padang, (Antara Sumbar) - Sejumlah warga di kota Padang, Sumatera Barat menilai bahwa lalu lintas di wilayahnya tidak seharusnya macet bila penataan parkir yang baik.

"Dahulu Padang dengan lokasi dan tempat yang sama jauh dari kata macet, saat ini juga masih sama tapi karena pengendara sembarangan jadi macet," kata salah satu tokoh masyarakat di Kuranji Hasan Basri, di Padang, Sabtu.

Menurutnya pertambahan penduduk dan kendaraan di Padang bila diamati tidak terlalu membuat macet bila dibandingkan luas kota saat ini.

Dia menyebutkan dahulunya kota Padang hanya sebatas di daerah Pondok saja namun sekarang telah luas dan masih banyak lahan kosong.

Artinya kondisi kota saat ini masih belum bisa ditandingi oleh peningkatan penduduk.

Meski demikian dia mengakui pada beberapa lokasi terdapat kemacetan namun katanya dikarenakan tidak keteraturan kendaraan.

"Saya sudah tua, dan jarang ke kota namun saat sesekali melihat keramaian mobil karena pengendara sembarang parkir dan berhenti," ujarnya.

Selain itu tambahnya secara jalan kota Padang tidak banyak mengalami perubahan.

"Saya masih tahu Simpang Kandang, Simpang Kemerdekaan, Belakang Tangsi, atau Tanah Kongsi, semuanya tidak banyak berubah," ujarnya.

Warga lain di Kecamatan Pauh, Safriadi juga menilai kemacetan dikarenakan tidak disiplinnya pengendara.

Menurutnya banyak pengendara yang tidak sabar dan menjadi biang kemacetan yang seharusnya lancar.

Sebagai contoh sebutnya, saat ada mobil yang akan berbalik atau masuk dari parkir, saat mobil di depan berhenti dan memberikan jalan, motor masuk yang diikuti di belakangnya, akibatnya mobil tidak bisa jalan dan motor juga terhambat, timbul kemacetan.

Contoh lain yang sering terjadi di depan keramaian pasar, yakni saat sedang mengantri, kendaraan yang tidak sabar masuk dan memperkeruh suasana, sebab akan memaksa mengambil jalur normalnya akhirnya macet.

"Kejadian seperti itu hampir terjadi setiap hari dalam arus lalu lintas, dan perlu adanya perhatian," kata dia.

Sedangkan warga di Lubuk Kilangan Muslim menilai kemacetan juga dikarenakan angkutan umum seperti angkot dan ojek yang parkir tidak beraturan.

Dalam berkendara katanya, sebagian angkot ugal-ugalan, jalan di tengah dan berhenti mendadak serta sering mendahului di lampu merah, sedangkan ojek parkirnya yang kadang menggunakan badan jalan.

Menurutnya perlu ada aturan tegas dari pemerintah untuk mengantisipasi pelanggaran tersebut agar arus kembali lancar.

Sebab dengan penduduk saat ini dan jalan yang tersedia, kota Padang belumlah termasuk daerah yang macet.

Karena masih ada lahan kosong yang bisa dijadikan jalan alternatif.

"Tinggal saja pengaturan yang tepat serta penataan lalu lintasnya," ujarnya.

Sementara itu Wakil Wali Kota Padang Emzalmi menilai padatnya kendaraan diakibatkan masih buruknya jalan yang dilalui.

Untuk itu pihaknya akan terus memperbaiki infrastruktur jalan yang rusak atau kurang tersebut.

Meskipun demikian dirinya juga berharap dukungan dari warga untuk disiplin dalam mematuhi peraturan yang berlaku.