Padang, (Antara Sumbar) - Pengembangan kereta api dari Padang menuju Padang Panjang terancam tidak dapat dilaksanakan karena lokomotif yang bisa melaju pada rel bergerigi ditanjakan Silaiang, sebelum masuk Padang Panjang, sudah tidak diproduksi lagi.
"Rel dari Kayu Tanam Kabupaten Padang Pariaman menuju Padang Panjang melewati Silaiang, memiliki tanjakan yang ekstrem, sehingga rel yang digunakan selama ini adalah rel bergerigi. Sayangnya lokomotif untuk rel itu sekarang sudah tidak ada yang membuat," kata Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Sumatera Bagian Barat, Makjen Sinaga di Padang, Minggu.
Menurutnya, alternatif yang bisa dilakukan jika lokomotif itu tidak bisa didapatkan adalah dengan membuat terowongan agar jalur lebih landai dan bisa dilewati oleh jenis lokomotif yang ada saat ini.
"Kami sebenarnya berharap agar PT Kereta Api Indonesia (KAI) mendapatkan lokomotif yang bisa melewati Kayutanam-Padang Panjang. Namun kalau tidak kami harus cari alternatif lain," sebutnya.
Menurutnya, saat ini pihaknya tetap melakukan aktivasi rel sesuai dengan target pemerintah pusat. Khusus untuk rel Kayu tanam-Padang Panjang sedang disiasati.
"Kami lihat nanti tergantung dengan kebijakan dari nasional, jika memang tidak ada lagi lokomotif yang mampu melewati jalur, itu mungkin kita buat rel melalui terowongan," tambahnya.
Selain itu, masih ada alternatif lain yang memungkinkan menurut dia, yaitu membuat lokomotif sendiri melalui PT Industri Kereta Api Indonesia (INKA) selaku Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"INKA sudah mampu memproduksi kereta api dengan baik. Mungkin, INKA mampu membuat lokomotif bergigi," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi Dan Informatika, Amran mengatakan, rel kereta Kayutanam-Padang Panjang saat sudah menjadi ikon tersendiri dan sangat patut untuk dipertahankan agar rel itu dapat aktif lagi.
"Ini sekaligus bisa menjadi sebuah destinasi wisata baru di Sumbar," ujarnya.
Namun ia juga mengakui hal itu sulit terlaksana, karena informasi yang diperolehnya, lokomotif yang bisa melewati Kayutanam-Padang Panjang itu memang hanyalah kereta bergerigi, sementara kereta itu tidak diproduksi lagi saat ini.
"Informasinya dulu dibuat di Swiss, tapi sekarang tidak ada lagi. Kalau dimodifikasi lokomotif lama takutnya tidak aman," terangnya.
Pemerintah pusat telah berkomitmen untuk mengaKtifkan kembali kereta api di Sumbar. Bahkan, rel dari Sumbar akan dikoneksikan dengan Pekanbaru, Riau. Kebijakan itu sejalan dengan pembangunan trans Sumatera.
Saat ini, Balai Teknik Perkeretaapian sudah mengaktifkan sejumlah rel di Sumbar diantaranya, di Muaro Kalaban, Sawahlunto sepanjang 7 kilometer, Nareh-Sungai Limau sepanjang 6,7 kilometer. Serta peningkatan kapasitas rel jalur perintis Padang-Kayutanam.
Berita Terkait
Gubernur: BPJN Sumbar atasi titik macet di perlintasan KA
Sabtu, 6 April 2024 10:52 Wib
KAI Sumut evakuasi KA Putri Deli dan tuntut truk terobos perlintasan
Rabu, 20 Maret 2024 8:20 Wib
Gubernur Sumbar usulkan bangun jalan layang atasi macet rel KA
Senin, 11 Maret 2024 18:28 Wib
KAI: Evakuasi KA Pandalungan selesai, jalur kereta sudah bisa dilewati
Senin, 15 Januari 2024 8:57 Wib
KAI dan KNKT investigasi penyebab kecelakaan KA di Bandung
Jumat, 5 Januari 2024 10:30 Wib
Kemenhub kirimkan tim terkait kecelakaan KA di Cicalengka Bandung
Jumat, 5 Januari 2024 10:29 Wib
11 orang meninggal akibat elf tertabrak KA Probowangi di Lumajang
Senin, 20 November 2023 6:24 Wib
Wali Kota Padang minta jalur KA di Kota Tua diaktifkan
Jumat, 10 November 2023 20:25 Wib