Australia Dilanda Skandal Kekerasan di Penjara Anak

id kekerasan, penjara, anak, australia

Perth, (Antara Sumbar) - Perdana Menteri (PM) Australia Malcolm Turnbull, Selasa, mengumumkan rencana menggelar penyelidikan resmi atau royal commision sesegera mungkin terkait dengan skandal kekerasan oleh sipir terhadap penghuni penjara anak di Teritori Utara (NT).

Skandal kekerasan di penjara anak merebak setelah beberapa video yang dilansir program Four Corners jaringan televisi ABC memuat adegan-adegan sangat tidak manusiawi yang dilakukan oleh para sipir di penjara anak.

Menurut PM Turnbull, royal commission pemerintah federal akan beriringan dengan investigasi serupa yang dilakukan oleh pemerintah Teritori Utara Australia.

"Ini adalah peristiwa yang mengejutkan dan kami akan bergerak cepat untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi," ujar politikus Partai Liberal tersebut.

Beberapa video hasil rekamanan CCTV dan kamera ponsel yang disiarkan program Four Corners menunjukkan bagaimana para sipir menelanjangi, melecehkan, dan melanggar hak-hak seorang bocah pria. Kejadian itu terjadi di Penjara Anak Don Dale, Darwin, pada tahun 2014.

Publik Australia bereaksi sangat keras terhadap tindakan yang menghinakan itu.

Komisioner Hak Asasi Manusia Gillian Triggs mendesak agar segera dilakukan penyelidikan mandiri terhadap perlakuan di dalam penjara anak di NT.

Sementara itu, Komisioner Keadilan Sosial Mick Gooda kepada ABC News 24 mengingatkan bahwa investigasi juga harus diperluas bukan hanya di penjara yang berada di NT, tetapi juga di secara nasional Australia.

Saat ini, beredar video yang disebut ABC sebagai mirip dengan video tahanan Guantanamo sebab terlihat seorang bocah laki-laki duduk terikat di sebuah kursi dengan kepala ditutupi kain putih dan lehernya terikat tali.

Remaja kulit putih itu diketahui bernama Dylan Voller (17) dan rekaman diambil pada bulan Maret tahun lalu saat yang bersangkutan hendak dipindahkan dari penjara anak ke penjara orang dewasa.

Dalam percakapan antara Dylan dan sipir penjara diketahui bahwa Dylan mempertanyakan kenapa kasurnya diambil dari sel.

Ia merasa diperlakukan layaknya seekor anjing.

Terdengar sang penjaga penjara membalas dengan berkata kasur terpaksa diambil karena sebelumnya Dylan menggigit kasur dan mengancam akan melukai diri sendiri agar bisa dibawa ke rumah sakit.

Saat ini, Dylan berusia 18 tahun dan ditahan di penjara dewasa Darwin. Dia mulai keluar masuk penjara saat berusia 11 tahun karena melakukan beberapa kejahatan, antara lain, perampokan.

Video lain menunjukkan gambar seorang bocah pria yang sedang di sel isolasi didatangi tiga sipir. Mereka membuat si bocah terjatuh ke lantai, kemudian melucuti semua pakaiannya. (*)