Bupati: Masyarakat Mentawai Terbuka Terhadap Wisatawan

id Yudas Sabaggalet

Bupati: Masyarakat Mentawai Terbuka Terhadap Wisatawan

Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet. (Antara)

Padang, (Antara Sumbar) - Bupati Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Yudas Sabaggalet menyatakan masyarakat Mentawai sangat terbuka terhadap wisatawan baik lokal maupun mancanegara sehingga mereka merasa nyaman menikmati keindahan pulau itu.

"Masyarakat Mentawai itu elegan, tidak muluk-muluk dan sampai sekarang saya melihat mereka selalu terbuka kepada wisatawan, salah satu contohnya, jika ada wisatawan yang ingin tahu bagaimana kehidupan dan budaya masyarakat Mentawai mereka langsung menunjukkannya," kata dia di Padang, Selasa.

Ia menjelaskan di Kepulauan Mentawai tidak ada persoalan agama dan tidak ada masalah dengan budaya luar yang masuk, karena masyarakat sudah paham dengan beragam kebiasaan dari wisatawan.

"Untuk menebang satu pohon saja masyarakat Mentawai ada ritualnya, ini berarti mereka sadar betul bahwa mencintai alam itu adalah prioritas meski dengan cara yang berbeda," jelasnya.

Di Kepulauan Mentawai tidak ada kerajaan atau kasta-kasta yang membedakan satu dengan lainnya, sebagai tempat berkumpul ada rumah adat yang disebut Uma.

Rumah adat Metawai yang satu ini memiliki bangunan yang besar dan ditujukan sebagai tempat penginapan bersama. Uma ini juga dijadikan bangunan tempat warisan serta alat-alat pusaka disimpan.

Lebih lanjut Yudas mengatakan visinya untuk Kepulauan Mentawai yaitu mewujudkan gerbang pariwisata di Sumatera bagian barat, sehingga ia tidak akan mengizinkan jika ada pihak yang akan menghancurkan visi tersebut.

"Selagi saya menjadi Bupati, tidak akan ada izin yang saya keluarkan untuk perusahaan yang akan menghancurkan Mentawai, seperti menanam sawit. Jika ada yang mau menanam sawit silahkan ke daerah lain, namun kalau ada yang ingin membangun hotel silahkan datang ke Mentawai," tambahnya.

Sementara itu, Ketua Association of the Indonesian Tours and Travel (Asita) Provinsi Sumatera Barat, Ian Hanafiah mengatakan masyarakat yang berada di sekitar objek wisata memang harus terbuka terhadap wisatawan.

"Pada 2016 ini kemajuan pariwisata Sumbar cukup pesat, maka dari itu masyarakat harus terbuka dan bersinergi dengan pelaku wisata agar terus berkembang," kata dia.

Masyarakat juga tidak bisa dibiarkan begitu saja, pemerintah harus mengedukasi warga sekitar tempat wisata agar manfaatnya dirasakan oleh penduduk setempat. (*)