Unand Hadirkan Menristekdikti Buka Orientasi Mahasiswa Pascasarjana

id Unand

Padang, (Antara Sumbar) - Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatera Barat berencana menghadirkan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Muhammad Nasir untuk ikut membuka kegiatan persiapan dan orientasi mahasiswa Pascasarjana pada 11 Agustus 2016.

"Bila jadi nantinya Menristekdikti akan menjadi salah satu narasumber untuk memberikan pencerahan bagi mahasiswa Pascasarjana," kata Kepala Humas Unand Eriyanty, di Padang, Rabu.

Dia mengatakan tujuan menghadirkan Menristekdikti untuk menguatkan pengenalan dunia pendidikan tinggi lebih jauh kepada mahasiswa.

Sebab kata dia, mahasiswa Pascasarjana telah melewati dunia kampus dan butuh penguatan karakter dan pemikiran dalam pendidikan tinggi agar terasa lebih aplikatif.

Dengan adanya nasihat dan sedikit sosialisasi dari menteri diharapkan mahasiswa termotivasi untuk berperan dalam memajukan pendidikan tinggi.

"Mahasiswa Pascasarjana bukan lagi sekedar kuliah, tapi lebih pada upaya pengembangan ilmunya," kata dia.

Kehadiran Menteri yang memiliki gelar guru besar dan pengalaman tentunya bisa mengajarkan kepada mahasiswa baru pengembangan ilmunya.

Terlebih saat ini beban mahasiswa Pascasarjana semakin besar dengan harus membuat jurnal dengan kompetensi yang tinggi.

Praktis penyusunan penelitiannya pun perlu diberi penjelasan secara detail, dan Menristekdikti cukup berkompeten memberikan bahan tersebut.

"Kami berharap Menristekdikti jadi datang, dan memberikan kuliahnya," ujar dia.

Bila nantinya jadi kata Eriyanty, kuliah dan orientasi Pascasarjana bersama menteri ini menjadi yang pertama di Unand.

"Ini menjadi terobosan baru bagi pimpinan yang baru tersebut," ujarnya.

Sementara itu salah satu mahasiswa Pascasarjana, Khairul berharap kedatangan Menristekdikti bisa memotivasi mahasiswa sekaligus meninjau keadaan Pasca di Unand.

Peninjauan ini sebutnya akan memberikan saran bagi pimpinan Unand pada kekurangan dan kelemahan yang ada, khususnya infrastruktur yang dinilai masih kurang. (*)