BKPM Tunda Umumkan Realisasi Investasi Karena "Reshuffle"

id BKPM, tunda, pengumunan, Realisasi, Investasi

Jakarta, (Antara Sumbar) - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menunda untuk mengumumkan realisasi investasi triwulan II-2016 karena adanya pergantian menteri (reshuffle) di Kabinet Kerja untuk kedua kalinya.

Kepala BKPM yang baru dijabat oleh Thomas Trikasih Lembong yang sebelumnya menjabat Menteri Perdagangan dan menggantikan Kepala BKPM sebelumnya, yakni Franky Sibarani.

"Kami beritahukan bahwa pengumuman realisasi kuartal II batal. Kami sudah rencanakan sebelumnya konferensi pers ini, tahunya ada pengumuman reshuffle. Kami akan umumkan kembali secepatnya setelah ada Kepala BKPM yang baru," kata Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Azhar Lubis di Gedung BKPM Jakarta, Rabu.

Konferensi pers yang semula dimulai pukul 11.30 WIB tersebut harus ditunda sampai waktu yang belum ditentukan.

Azhar mengatakan pencapaian realisasi investasi akan diumumkan bersama Thomas Lembong.

Terkait dengan serah terima jabatan (sertijab), ia belum bisa menjelaskan waktunya dan belum ada koordinasi antara Thomas Lembong dan Franky Sibarani.

Azhar juga memberikan kisi-kisi bahwa realisasi investasi pada kuartal II tahun ini sudah melebihi 50 persen dari yang ditargetkan BKPM sebesar Rp594,8 triliun pada 2016.

"Sudah setengahnya di semester satu. Lebih dari setengah dapat lah," ujar Azhar.

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo melakukan pergeseran beberapa menteri dan ketua lembaga yaitu Luhut Binsar Pandjaitan menjadi Menko Kemaritiman, Bambang Brodjonegoro menjadi Menteri PPN/Kepala Bappenas, Sofyan Djalil menjadi Menteri Pertanahan/Kepala BPN, dan Thomas Lembong menjadi Kepala BKPM.

Sementara penyegaran yang dilakukan dengan memasukkan energi baru yaitu Wiranto sebagai Menko Polhukam, Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan, Eko Putro Sandjojo sebagai Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Budi Karya Sumadi sebagai Menteri Perhubungan, Muhajir Efendi sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Enggartiasto Lukito sebagai Menteri Perdagangan, Erlangga Hartarto sebagai Menteri Perindustrian dan Archandra Tahar sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). (*)