Kapolda Sumbar Turun Langsung Selesaikan Kericuhan di Sijunjung

id massa#polisi#sijunjung

Sijunjung (Antara) Pascakericuhan yang terjadi di Mapolres Sijunjung, pada 26 Juli 2016, Kapolda Sumbar Brigjen Pol. Drs. Basarudin.SH.MH, beserta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda), tokoh masyarakat, Ketua MUI, Ketua LKAAM, dan Kesbangpol Linmas, adakan pertemuan di ruangan Rupattama Mapolres setempat, Rabu (28/7).

Pertemuan yang juga dihadiri, jajaran Polda Sumbar, serta perwira-perwira di Kepolisian Resort (Polres) Sijunjung itu, guna berdialog dan berkoordinasi terkait kericuhan massa yang terjadi di Mapolres setempat, sehari sebelumnya.

Kapolda Basarudin, menegaskan terkait kericuhan tersebut perlu didalami, karena adanya isu yang mengatakan, korban kecelakaan tersebut ditendang oleh oknum aparat. Ini perlu diluruskan, pasalnya kita akan cari kebenarannya, nanti semua akan kita mintai keterangan, tidak saja dipihak anggota yang bertugas tetapi dari masyarakat, supaya semuanya lurus persoalannya, tegas Kapolda kepada wartawan.

Kapolda menambahkan, nanti ada Dirlantas, kemudian Propam, yang akan memeriksa anggota yang bertugas, apakah mereka bekerja sesuai dengan protapnya. Bagaimana sebenarnya yang terjadi, kalau anggota yang salah, pasti akan ditindak dan beri sanksi.

Begitu juga pelaku pengrusakan pasti akan kita proses menurut hukum yang berlaku, dan ini semua perlu pendalaman, ujarnya.

Kemudian Ketua MUI Sijunjugn, Hidayatullah mengatakan, disini tidak akan mencari siapa yang salah dan siapa yang benar, kemudian apa yang dituntut oleh masyarakat itu harus jelas dan tidak mengada-ada. Kemudian kalaupun nanti benar ada kesalahan dari pihak anggota tersebut, ini harus diproses sesuai sanksi dari kepolisian.

Ke depan mari kita jalin komunikasi yang baik antara aparat dengan masyarakat, dalam penegakan hukum tentunya,imbuh Hidayatullah.

Sebelumnya dua orang anggota Kepolisian Resor (Polres) Sijunjung, dan satu orang dari pihak massa mengalami luka serta kaca-kaca Mapolres pecah saat terjadi kericuhan pada Selasa siang.

Kasat Lantas Polres Sijunjung AKP. Alkadri Tri Jaya di Muaro Sijunjung, menyebutkan kronologi peristiwa dipicu kecelakaan tunggal di jalan lintas depan rumah dinas Kapolres Sijunjung yang dialami Alan Wahyu (15) anak kelas IX SMPN 7 Muaro, warga Nagari Padang Laweh, Kecamatan Sijunjung pada pukul 21.00Wib, Senin malam (25/7).

Korban saat melintasi Tempat Kejadian Peristiwa (TKP) sedang mengendarai sepeda motor jenis Mio matic dan ia terjatuh sehingga kritis, kemudian dilarikan ke RSUD Sijunjung, yang akhirnya Alan Wahyu meninggal dunia.

Saat kecelakaan terjadi sedang berlangsung razia patuh oleh personel Satlantas Polres Sijunjungdi jalan lintas depan rumah dinas Kapolres tersebut.

"Tiba-tiba Alan Wahyu melintas dengan kecepatan tinggi dan diduga keadaan grogi sehingga motor matic yang dikendarainya tidak terkendali, dan langsung menabrak trotoar, korban terhempas ke trotoar, kata Kasat Lantas AKP. Alkadri Tri Jaya.

Sedangkan informasi yang dihimpun media ini di lapangan, beredar isu di masyarakat bahwa penyebab kecelakaanyang dialami Alan Wahyu disebabkan oleh salah seorang dari anggota Satlantas yang berdinas menghantam korban dengan sepatu sehingga terjatuh dan mengalami kecelakaan.

Isu ini terus berkembang di tengah masyarakat, dari Senin malam hingga Selasa pagi, yang puncaknya sekitar pukul 14.00 Wib pada Selasa (26/7), setelah korban disemayamkan di pemakaman umum Muaro Gambok.

Ratusan massa mulai bergerak dari arah Simpang Logas Muaro Sijunjung menuju Mapolres setempat, awalnya hanya untuk mempertanyakan kejadian tentang kecelakaan yang membuat Alan Wahyu meninggal dunia.