TNI Kerahkan 10.150 Personel Amankan KTT WIEF

id TNI

Jakarta, (Antara Sumbar) - TNI mengerahkan 10.150 personel untuk mengamankan jalannya pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi "World Islamic Economic Forum" (KTT-WlEF) Ke-12 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta mulai 2-4 Agustus 2016.

"Kami kerahkan sekitar 10.150 personel dalam pengamanan KTT WIEF. Belum lagi personel dari Polri," kata Pangdam Jaya Mayjen TN Teddy Lhaksmana selaku Pangkoopspam KTT WIEF Ke-12 usai Apel Gelar Pasukan Komando Operasi Pengamanan VVIP KTT WIEF, di Silang Monas, Jakarta, Kamis.

Sebanyak 10.150 personel TNI, terdiri dari Koopspam 300 orang, Kostrad 1.200 orang, Kosatgaspam TM 500 orang, Kohanudnas 700 orang, Kodam Jaya 2.200 orang, Koarmabar 1.000 orang, Koopsau I 650 orang, Kopassus 550 orang, Korps Marinir 1.200 orang, Korpaskhas 2.700 orang, Lanud Halim PK 350 orang, Kodam Sriwijaya 200 orang, dan Kodam III/Siliwangi 600 orang.

Pangdam menjelaskan bahwa sasaran pengamanan adalah mengatasi kemungklnan terjadinya kecelakaan lalu lintas, unjuk rasa anarkhis, kerusuhan, pembakaran, aksi terorisme atau menyalahgunakan seniata api, bom dan bahan peledak, sabotase, pemblokiran, penghadangan, penyanderaan, penculikan dan penyekapan, kejahatan konvensional serta kejahatan transnasional lainnya.

"Pengamanan akan dilakukan secara tertutup dan terbuka, yang melibatkan TNI dan Polri. Pengamanan dilakukan melekat kepada tamu VVIP," ujar Mayjen TNI Teddy Lhaksmana.

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dalam amanatnya yang dibacakan oleh Pangdam Jaya mengatakan apel kesiapan Koopspam ini digelar dalam rangka memberikan keyakinan kepada pimpinan bahwa setiap individu, satuan tugas dan komando operasi telah bersinergi dan membentuk kerja sama tim secara profesional sesuai tugas dan tanggung jawab masing-masing untuk pengamanan KTT WIFE ke-12, sehingga kegiatan tersebut dijamin dapat dilaksanakan dengan tertib, aman, lancar dan berhasil.

"Untuk kedua kalinya, negara kita ditunjuk menjadi tuan rumah World Islamic Economic Forum (WIEF) ke-12, menyusul keberhasilan WIEF di berbagai belahan dunia, termasuk Kuala Lumpur, Islamabad, Kuwait, dan lainnya. Tahun ini, forum tersebut digelar di JCC, yang dihadiri oleh delapan negara yaitu, Tazikistan, Malaysia, Nigeria, Jordania, Guinea, Algeria, Srilanka dan Uni Emirat Arab," kata Panglima TNI.

Tema dari KTT WIEF ke-12 ini adalah "Desentralisasi Pertumbuhan, Memberdayakan Bisnis Masa Depan", dengan visi untuk lebih mengeksplorasi dan mengembangkan peran penting dari kelompok usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di negara-negara di seluruh dunia.

Oleh karena itu, katanya, penyelenggaraan KTT ini merupakan kepercayaan internasional terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan sekaligus sebagai kehormatan dan harga diri bangsa bahwa Indonesia mampu menjadi tuan rumah KTT World Islamic Economic Forum (WIEF) Tahun 2016, dengan harapan semua agenda sidang dapat dilaksanakan secara tuntas dan paripurna.

"Tugas pengamanan yang akan kita laksanakan merupakan suatu tugas negara yang mempertaruhkan citra dan kehormatan bangsa, sehingga dalam pelaksanaannya diperlukan pengerahan personel, peralatan dan kemampuan yang maksimal. Untuk itu saya berharap seluruh personel dan perlengkapan yang disiapkan telah benar-benar dalam kondisi siap operasional dan masing-masing personel memahami dan menguasai tugas dan fungsinya dengan baik dan benar," kata Panglima TNI.

Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menegaskan Koopspam harus bisa menjamin keamanan semua tamu VIP dan VVIP peserta Sidang KTT WIEF ke-12 tahun 2016 di Jakarta, mulai dari kedatangan, selama kegiatan sidang, sampai dengan para peserta kembali ke negara masing-masing, sehingga kegiatan KTT tersebut dapat dilaksanakan dengan baik dan berhasil.

Dalam kesempatan itu, Panglima TNI mengimbau menghimbau dan mengajak segenap masyarakat dan kita semua untuk menyukseskan penyelenggaraan Sidang KTT World Islamic Economic Forum ke-12 di Jakarta ini.

"Sekecil apapun peran saudara adalah merupakan bentuk kepedulian dan dukungan yang baik dalam menyukseskan jalannya KTT WIEF ke-12 di Indonesia," ujarnya.

Alutsista yang dikerahkan dalam Koopspam KTT WIEF Ke-12, dari TNI AD sebanyak dua unit Heli Bell-412, enam unit tank Anoa, dua unit Ransus Jihandak dan tiga unit Detector/Radiasi.

TNI AL terdiri dari tiga unit KRI (1 LPD dan 2 PKR) dan dua unit Heli Bell on Board. TNI AU terdiri dari satu Flight SU 27/30, satu Flight F-16, dua unit Heli NAS-332 Super Puma dan dua Rai QW-3. (*)