Tanah Datar Gelar Sepeda Santai Jelang TdS

Batusangkar,(Antara Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, menggelar kegiatan sepeda santai untuk memeriahkan iven internasional Tour de Singkarak (TdS) 2016 pada 6 sampai 14 Agustus 2016.

"Pemerintah daerah mengharapkan masyarakat dapat memeriahkan iven internasional TdS yang akan melintasi beberapa kecamatan pada Etape I, Sabtu (6/7) dan finis di Istano Bassa Pagaruyung pada Etape 2, Minggu (7/7)," kata Bupati Tanah Datar, Irdinansyah Tarmizi sebelum melepas peserta Pagaruyung Fun Bike di Lapangan Cindua Mato Batusangkar, Sabtu.

Kegiatan sepeda santai yang menempuh rute sekitar 10 kilometer dari Kota Batusangkar menuju Istano Basa Pagaruyung ini diikuti sekitar 300 peserta yang berasal dari pelajar, pegawai, masyarakat, anggota TNI dan Polri, serta juga Ketua DPRD Anton Yondra, Dandim Letkol Arm Bagus Tri Kuntjoro, dan Kapolres AKBP Irfa Asrul Hanafi.

Bupati menyebut kegiatan bersepeda santai ini dilakukan untuk menyosialisasikan iven TdS kepada seluruh masyarakat Tanah Datar agar mendapat dukungan lebih luas.

Kami mengharapkan TdS ini akan memperoleh tiga sukses, yaitu sukses perencanaan, pelaksanaan dan prestasi, tambahnya.

Ia mengimbau masyarakat untuk beramai-ramai menyaksikan TdS di daerah masing-masing yang dilalui dan kepada anak sekolah juga dapat menyaksikannya dengan menampilkan berbagai atraksi demi meriah dan suksesnya TdS 2016.

Sementara itu, Kepala Dinas Budparpora Marwan menjelaskan wilayah Tanah Datar yang akan dilalui para pebalap nasional dan mancanegara pada etape 1 (star Kabupaten Solok, finis di Kota Payakumbuh), di Ombilin, Rambatan, Pasar Batusangkar, Sungai Tarab, Salimpaung, dan Puncak Alai Tanjung Alam.

Kemudian, pada etape 2 (star Lembah Harau Limapuluh Kota, finis Istano Basa Pagaruyung Tanah Datar) dilalui daerah Balai Tangah Kecamatan Lintau Buo Utara, Sitangkai, Guguak Cino, Saruaso, Bukit Gombak, Pasar Batusangkar, dan Nagari Pagaruyung.

Marwan menyebut khusus pada etape 2 yang berakhir di objek wisata Istano Bassa Pagaruyung, para pembalap dan undangan dijamu makan siang "Bajamba" di atas rumah gadang Istano Bassa Pagaruyung.

Makan bajamba merupakan tradisi masyarakat Tanah Datar dimana makan di atas rumah adat. Hal ini merupakan penghormatan kepada tamu dan pembalap yang datang dari berbagai negara, ungkapnya.

Para pembalap dan tamu undangan, jelasnya, akan dipakaikan kain sarung untuk menaiki Istano Basaa Pagaruyung sehingga tidak ada yang memakai celana pendek menaiki rumah gadang.

Untuk mensukseskan dan menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diingini pada TdS, kepada masyarakat diharapkan untuk tidak melepas hewan peliharaan selama berlangsungnya acara terutama pada jalur jalan yang dilalui.

Di samping itu, agar tidak memarkir kendaraan di pinggir jalan pada waktu TdS melewati jalan tersebut, tidak menumpuk bahan bangunan di pinggir jalan, dan jangan memakai badan jalan bagi masyarakat yang melangsungkan resepsi pernikahan serta tetap menjaga keamanan dan ketentraman. (*)