Tim Panahan Indonesia Sukses Lakukan Adaptasi Di Brazil

id Olimpiade

Jakarta, (Antara Sumbar) - Tim panahan Indonesia sukses melakukan adaptasi dengan lingkungan dan lokasi pertandingan di Brazil yang merupakan tempat berlangsungnya kejuaraan multi event paling akbar di dunia yaitu Olimpiade 2016 di Ri de Janeiro, 5-21 Agustus.

Suksesnya Ika Yuliana dan kawan-kawan melakukan adaptasi tidak lepas cukupnya waktu istirahat yang diberikan oleh manajemen tim setelah sebelumnya melakukan penerbangaan diatas 24 jam dari Tanah Air.

"Saya melihat anak-anak sudah tidak terpengaruh lagi dengan jetlag karena ada waktu recovery selama satu hari. Waktu yang diberikan benar-benar dimanfaatkan oleh mereka untuk berlatih di fitness center," kata pelatih Deni Trisjanto dalam keterangan tertulis yang diterima media di Jakarta, Minggu.

Menurut dia, latihan perdana tim panahan Indonesia yang diperkuat Ika Yuliana Rochmawati, Riau Ega Agata Salsabila, Muhammad Hanif Wijaya dan Hendra Purnama dilakukan di Sambodromo yang juga lokasi yang akan digunakan untuk pertandingan pada Jumat (5/8).

Berdasarkan hasil latihan perdana sekaligus adaptasi dengan lapangan pada Sabtu (30/7) waktu setempat, kata dia, dinilai cukup bagus karena semua atlet yang lolos ke kejuaraan empat tahunan ini mampu menjalankan semua program. Bahkan semuanya tidak mengalami kendala saat membidik sasaran.

"Saya lihat tim putra menembak dengan sangat bagus. Kalau saya melihatnya dari situ saja, karena saat ini mereka memang harus menembak bagus. Itu menunjukkan bahwa tim ini punya peluang karena kami juga berharap dari nomor ini," kata Deni menambahkan.

Cabang panahan membuka era medali untuk Indonesia di Olimpiade saat Trio Srikandi yaitu Nurfitriyana, Lilis Handayani dan Kusuma Wardhani membawa pulang medali perak dari Olimpiade 1988 di Seoul. PP Perpani pun berharap tim putra bisa memutus puasa medali selama 28 tahun.

Terkait dengan lokasi pertandingan, Deni mengaku belum melihat adanya potensi kendala yang bisa mengganggu penampilan anak asuhannya. Hal tersebut terjadi karena panitia telah membuat lokasi pertandingan sesuai dengan standar sehingga akan meminimalisasi kendala angin.

"Di bagian belakang ada papan yang cukup tinggi untuk menghalangi anak panah agar tidak ke luar lapangan, sementara di kanan dan kiri ada tribun penonton. Jadi saya memperkirakan tidak akan ada angin yang terlalu kencang. Saya juga lihat panggungnya kokoh dan dibuat dengan bagus. Suasananya baru dan saya kira bisa memberi ketenangan berpikir untuk atlet," kata Deni menerangkan.

Tim panahan Indonesia akan memulai usaha untuk merebut medali pada Jumat (5/8) dimulai dengan babak kualifikasi perorangan dilanjutkan dengan nomor beregu putra keesokan harinya saat Trio Arjuna Indonesia akan berusaha merebut medali emas. Nomor individu akan berlangsung pada 8-12 Agustus. (*)