BPBD Pariaman Siagakan 45 Personel Antisipasi Banjir

id Personel BPBD

BPBD Pariaman Siagakan 45 Personel Antisipasi Banjir

Ilustrasi, Personel BPBD. (Antara)

Pariaman, (Antara Sumbar) - Sebanyak 45 personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pariaman, Sumatera Barat, disiagakan untuk mengantisipasi banjir akibat hujan deras yang mengguyur kota itu sejak Selasa malam (23/8).

Kepala BPBD setempat, Yaminu Rizal di Pariaman, Rabu, mengatakan hujan deras disertai badai yang terjadi hingga Rabu pagi (24/8) dikhawatirkan menyebabkan banjir dan tanah longsor.

"Saat ini kita sudah menetapkan status siaga penuh, melihat kondisi curah hujan yang semakin tinggi dan tidak kunjung reda," ujarnya.

Ia mengatakan sejauh ini belum ada laporan musibah banjir, dan tanah longsor di kota itu. Namun satu rumah warga di Desa Balai Nareh Kecamatan Pariaman Utara, dilaporkan rusak berat akibat diterjang angin kencang.

"Laporan dari kepala desa setempat bagian atap rumah terbang akibat diterjang badai. Tim akan dikirim dan memastikan kondisi warga sekitar," jelasnya.

Koordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setempat, diperkirakan hujan disertai angin kencang akan terjadi hingga Rabu malam, terutama di daerah Pesisir Pantai Barat.

Ia menyebutkan terdapat beberapa titik di daerah itu yang rawan banjir seperti Desa Cimparuah Kecamatan Pariaman Tengah, Desa Marabau, Desa Marunggi Kecamatan Pariaman Selatan, dan Desa Nareh Kecamatan Pariaman Utara.

Pihaknya juga telah memberikan imbauan kepada para nelayan setempat agar tidak pergi ke laut karena mengingat cuaca sangat buruk.

Sementara itu, Tomi Syamsuar salah seorang warga menyebutkan hujan badai sudah terjadi sejak Selasa malam yang mengakibatkan aktivitas warga terganggu.

Ia mengatakan selain dikhawatirkan terjadinya banjir, dan tanah longsor, pohon tumbang juga merupakan ancaman serius di kota itu, terutama di daerah Pariaman Timur dan Pariaman Selatan.

"Beberapa kasus seperti tanah longsor, pohon tumbang kerap terjadi apabila kondisinya memburuk, kami berharap pemerintah menyikapi dengan melakukan sejumlah peremajaan terhadap pohon-pohon pelindung yang sudah tua," harapnya. (*)