Padang, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kota Padang, Sumatera Barat, menyatakan telah sukses membenahi kawasan Pantai Padang dari lokasi maksiat menjadi kawasan wisata keluarga yang ramai dikunjungi wisatawan nusantara dan mancanegara.
"Dulunya kawasan ini memang dikenal sebagai tempat perbuatan asusila, namun sekarang berubah total menjadi lokasi wisata keluarga yang jauh dari maksiat," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) setempat, Medi Iswandi di Padang, Rabu.
Ia menambahkan penataan kawasan Pantai Padang membutuhkan waktu yang cukup lama, dan proses negosiasi yang cukup alot dengan warga.
Namun dengan kegigihan dan kesabaran dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait pentingnya pariwisata, akhirnya tuntas juga.
"Pemerintah berhasil meyakinkan bahwa pembenahan pariwisata bukanlah untuk kepentingan pemkot semata, namun hal ini merupakan bisnis, kalau tidak dibenahi bisa tertinggal dari daerah lain," sebut dia.
Pemerintah kemudian membenahi Pantai Padang, mulai dari melengkapi infrastruktur hingga menertibkan pedagang yang membutuhkan waktu hingga delapan bulan.
"Sementara untuk Pantai Muaro Lasak dan Pantai Purus yang awalnya sudah dirintis oleh Kadisbudpar sebelumnya bisa selesai beberapa bulan setelahnya," kata dia pula.
Ia mengakui masih mengalami kendala dalam pengelolaan Pantai Padang, seperti seringnya pengunjung merasa diperas dengan membayar uang parkir dan tarif makanan yang mahal.
Untuk mengatasi hal ini pemkot akan mewajibkan para pedagang untuk menempelkan tarif makanan, sehingga pengunjung bisa memperkirakan berapa uang yang harus dibayarkan ketika berbelanja di sana.
Sedangkan untuk pengelolaan parkir, pengunjung yang merasa diperas, bisa langsung melapor ke kantor Disbudpar dan berapa uang mereka yang diperas akan diganti.
"Kita mengganti uangnya dengan tujuan masyarakat yang menjadi korban mau melaporkan hal tersebut kepada pihak berwajib," ujar dia.
Pemkot telah melakukan koordinasi dengan kepolisian dalam memberantas perilaku pemalakan tersebut. Juga sudah dipasang CCTV untuk mengawasi aktivitas pengunjung.
"Jika masih ada praktik tersebut silakan langsung melapor kepada pihak berwajib, karena barang bukti akan diambil dari rekaman video CCTV," katanya.
Selain kawasan pesisir pantai, Pemkot juga melakukan penataan pada beberapa objek lainnya seperti Taman Hutan Raya Bung Hatta (Tahura) dan Air Manis. Pada kedua lokasi ini telah dilakukan pembenahan, dan tingkat kunjungannya juga sudah meningkat.
"Untuk Air Manis saja jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dulunya hanya Rp50 juta per tahun, pada 2016 ini sudah Rp210 juta," ujarnya. (*)
Berita Terkait
Pemkot Padang tambah 10 armada Trans Padang koridor 3
Jumat, 19 April 2024 5:01 Wib
Festival Rakyat Muaro Padang Ditabuh 19 April Ini, Hendri Septa : Mari Saksikan Kemeriahannya!
Kamis, 18 April 2024 20:37 Wib
Padang targetkan PAD Rp706 miliar pada 2024
Kamis, 18 April 2024 20:24 Wib
Hadiri Halal Bihalal dan Serahkan Bansos, Hendri Septa : Koto Tangah Punya Banyak Potensi Untuk Dikembangkan
Kamis, 18 April 2024 17:57 Wib
BI Sumbar: Penguatan dolar juga beri dampak positif terhadap ekonomi
Kamis, 18 April 2024 15:57 Wib
Gubernur Sumbar: Cuaca ekstrem dapat pengaruhi inflasi di daerah
Kamis, 18 April 2024 10:51 Wib
Peningkatan kendaraan alasan ubah rute one way Padang-Bukittinggi
Kamis, 18 April 2024 5:14 Wib
Halal Bihalal Bersama Anak Panti Asuhan, Ketua LK2S Ny. Genny Apresiasi DWP Dinsos Padang
Rabu, 17 April 2024 18:05 Wib