Kogami Fokuskan Latihan Siaga Kebencanaan di SLB

id Kogami

Padang, (Antara Sumbar) - Komunitas Siaga Tsunami (Kogami) Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), saat ini memfokuskan latihan siaga kebencanaan di sejumlah Sekolah Luar Biasa (SLB) yang ada di provinsi itu.

"Tantangan bagi anak-anak di SLB jauh lebih berat, termasuk untuk para guru. Karena itu, kami lebih fokus pula pada latihan siaga bencana di sejumlah SLB itu," kata Direktur Eksekutif Kogami Padang Patra Rina Dewi saat dihubungi dari Padang, Rabu.

Menurutnya, berbeda dengan sekolah-sekolah biasa yang hanya perlu penekanan siaga kebencanaan melalui kebijakan sekolah atau pengambil keputusan untuk ditindaklanjuti, untuk SLB butuh perlakuan khusus.

"Anak-anak di SLB perlu perlakuan khusus dan benar-benar dituntun maksimal, hal ini cukup rentan jika diabaikan begitu saja," katanya.

Ia mengatakan latihan siaga bencana di SLB sudah dilakukan di Kota Padang dan Kabupaten Padangpariaman. "Untuk lainnya, kami masih mengumpulkan data," jelasnya.

Ia mengatakan untuk latihan siaga kebencanaan itu sebenarnya masih membutuhkan banyak relawan agar semakin maksimal dan tidak menjadi kegiatan sesaat.

Selain kegiatan siaga bencana di SLB yang ada di Sumbar, Kogami Padang juga melaksanakan kegiatan-kegiatan yang telah diprogramkan sejak awal, termasuk mengusahakan membuat Tsunami Zone Area bekerja sama dengan pemerintah setempat.

Sementara Ketua Komisi IV DPRD Kota Padang Surya Jufri mengatakan pihaknya akan turut memprioritaskan anggaran untuk mitigasi bencana di daerah itu pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2017.

"Tidak bisa hanya latihan siaga kebencanaan saja, lalu dicanangkan mitigasi bencana. Namun perlu kesinambungan dengan tindakan berkelanjutan dengan anggaran yang memadai," katanya.

Ia menilai anggaran yang tersedia untuk mitigasi bencana saat ini memang tidak mencukupi sehingga pihak-pihak terkait tidak bisa bekerja maksimal.

Dengan adanya peningkatan anggaran mitigasi bencana dalam APBD 2017 maka juga akan dilakukan inventarisasi titik-titik bencana di Kota Padang serta peningkatan dan pembenahan sarana prasarana yang dibutuhkan. (*)