Ratusan Nelayan Pasaman Barat Tidak Melaut

id Nelayan Pasaman

Simpang Empat, (Antara Sumbar) - Ratusan nelayan di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar), tidak melaut akibat cuaca ekstrim yang terjadi satu Minggu terakhir.

"Benar, di Pantai Sasak ada sekitar 200 kepala keluarga (KK) yang "parkir" atau tidak melaut karena cuaca ekstrim dengan gelombang laut yang tinggi," kata Wali Nagari (kepala desa) Sasak, Arman di Sasak, Kamis (25/8) sore.

Ia menambahkan cuaca di Pasaman Barat tidak bersahabat karena musim hujan sehingga nelayan takut untuk melaut.

Dampaknya membuat penghasilan nelayan jauh berkurang dari hari biaa.

Menurutnya, jika pada hari biasa tangkapan nelayan di tempat pelelangan ikan (TPI) setempat mencapai sembilan ton per hari, saat ini berkurang menjadi tiga atau empat ton per hari atau terjadi penurunan sekitar 60 persen.

"Selain terjadi penurunan hasil tangkapan, kelangkaan ikan sudah terjadi mengakibatkan harga naik," ujarnya.

Selain di Pantai Sasak, sekitar 700 nelayan di Air Bangis Kecamatan Sungai Beremas juga tidak melaut karena hujan badai disertai gelombang air yang tinggi.

Seorang warga Air Bangis, Dt Lizar menyebutkan sekitar 700 orang nelayan tidak berani melaut karena cuaca ekstrim.

"Sudah satu minggu belakangan kapal nelayan banyak yang parkir akibat takut melaut. Nelayan tidak mau memaksakan melaut karena beresiko tinggi terhadap kecelakaan dihantam badai," lanjutnya.

Mereka berharap cuaca kembali normal sehingga bisa melaut karena mata pencarian masyarakat Air Bangis pada umumnya sebagai nelayan.

"Jika kondisi ini terus terjadi maka nelayan akan semakin menjerit dan kesulitan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari," sebutnya.

Sementara itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman Barat mengimbau, para nelayan meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya ombak dan gelombang tinggi. Selama satu Minggu terakhir, cuaca di Pasaman Barat kurang bersahabat ditandai dengan ombak yang cukup tinggi.

"Kami berharap para nelayan dan masyarakat yang beraktivitas di laut meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya ombak dan gelombang tinggi. Jika cuaca tidak bersahabat diharapkan nelayan tidak memaksakan diri melaut," kata Kepala BPBD Pasaman Barat, Try Wahluyo.

Menurutnya Pasaman Barat saat ini sering dilanda hujan lebat dan badai sehingga potensi gelombang tinggi di laut sangat besar.

"Jika kondisi cuaca hujan sebelum melaut alangkah baiknya ditunda dulu keberangkatannya, sehingga terhindar dari musibah," ujarnya.(*)