Belasan Rumah di Limapuluh Kota Dirusak Puting Beliung

id Limapuluh

Sarilamak, (Antara Sumbar) - Belasan rumah masyarakat di Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, rusak akibat peristiwa angin puting beliung yang melanda daerah tersebut sejak kemarin hingga Kamis dini hari.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Limapuluh Kota, Nasriyanto melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik, Edi saat dihubungi dari Payakumbuh, Kamis, mengatakan setidaknya ada belasan rumah rusak dan tiga korban akibat peristiwa tersebut.

Ia merincikan, di Kecamatan Lareh sago Halaban ada tiga rumah, dua di Nagari (desa adat) Batu Payuang dan satu di Nagari Labuah Gunuang. Sementara masyarakat yang jadi korban di kecamatan itu satu orang ibu hamil dengan kondisinya rawat jalan.

Kemudian di Nagari Suayan Kecamatan Akabiluru dua unit rumah yang rusak, serta tidak ada korban jiwa.

Berikutnya, di Nagari Kurai Kecamatan Suliki bencana tersebut merusak satu uni rumah, serta dua orang korban, satu diantaranya menjalani rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ahmad Darwis Suliki, dan satu lagi rawat jalan.

Selanjutnya di Kecamatan Bukit Barisan ada ada enam unit rumah warga yang rusak, lima di Nagari Maek dan satu di Nagari Banjalaweh.

Selain itu, di Nagari Situjuah Banda Dalam Kecamatan Situjuah Limo Nagari ada tiga unit rumah rusak, dan tidak ada korban jiwa.

Untuk menangani bencana tersebut pihaknya telah menurunkan personil, baik untuk membersihkan rumah yang rusak maupun mengevakuasi korban.

Edi mengimbau masyarakat sempat untung meningkatkan kewaspadaan, terutama bagi meraka yang rumahnya dikelilingi oleh pohon yang berpotensi menimpa tempat tinggal warga.

Ia meminta masyarakat untuk menebang pohon-pohon yang ada di sekitar pemukinan, sebab dapat mengancam keselamatan warga.

Sementara itu, Kepala Seksi Observasi dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ketaping, Padang Pariaman, Budi Samiaji mengatakan pihaknya memprediksi hujan yang disertai angin kencang melanda beberapa kabupaten dan kota di Sumbar, termasuk Kabupaten Limapuluh Kota.

Selain itu pada Agustus 2016 potensi hujan untuk daerah Sumbar cukup tinggi karena untuk Sumbar di bulan tersebut adalah masa peralihan dari kering ke basah. (*)