Presiden Panggil Para Menteri Bahas KTT G20

id Jokowi, KTT, G20

Presiden Panggil Para Menteri Bahas KTT G20

Presiden Joko Widodo. (ANTARA FOTO)

Jakarta, (Antara Sumbar) - Presiden Joko Widodo memanggil para menteri di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin sore, untuk membahas persiapan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan berlangsung di Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China, 4-5 September 2016.

Sejumlah menteri yang dipanggil antara lain Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.

Usai dipanggil Presiden, Menteri Luar Negeri mengatakan selain menghadiri KTT G20, Presiden Joko Widodo juga akan mengadakan sejumlah agenda yang tidak kalah penting dengan KTT.

Menurut dia, pertemuan Joko Widodo dengan Presiden China Tiongkok Xi Jinping menjadi pertemuan bilateral pertama kedua kepala negara yang akan berlangsung pada 2 September 2016 sore hari.

Pertemuan kedua kepala negara ini, kata Retno, akan membahas tidak hanya ekonomi tapi juga permasalahan lain karena China telah menjadi salah satu mitra utama Indonesia.

Pada 3 September 2016, Joko Widodo akan menghadiri dua pertemuan yakni forum bisnis dengan 600-700 pebinis China dan pertemuan terbatas dalam bentuk makan siang bersama beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) China.

Setelah itu, ada pertemuan dengan masyarakat Indonesia yang tinggal di China sebagaimana yang biasa dilakukan Joko Widodo kalau berada di luar negeri, kata Retno.

"Tanggal 4-5 September, Presiden secara penuh akan di KTT G20," katanya.

Ia mengatakan KTT itu akan berlangsung selama lima sesi dan Joko Widodo akan menjadi pembicara pada sesi ke-2.

Di antara lima sesi itu, empat sesi membahas ekonomi dan keuangan, sedangkan satu sesi membahas materi nonekonomi dan keuangan yang mempengaruhi situasi perekonomian, katanya.

Materi nonekonomi yang akan dibawakan Joko Widodo adalah melawan terorisme.

Kelompok 20 yang mewakili dua pertiga populasi dunia, memproduksi 85 persen produk domestik bruto (PDB) dunia dan menguasai 75 persen perdagangan dunia. Indonesia telah menjadi anggota G20 sejak 2009 dan tidak pernah absen mengikuti forum tahunan tersebut. (*)