Pertamina Serahkan CSR untuk Konservasi Penyu Pariaman

id Pertamina

Pariaman, (Antara Sumbar) - PT Pertamina Persero Marketing Operation Region I Medan, menyerahkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan untuk pembangunan shelter kolam I UPT Konservasi Penyu di Pariaman, Sumatera Barat.

Marketing Branch Manager Pertamina Sumbar, Riau, Ardyan Adhitia pada menyerahaan dana CSR di Pariaman, Rabu, mengatakan bantuan tersebut merupakan bentuk kepedulian Pertamina terhadap kelestarian alam dan lingkungan.

"Penyu merupakan hewan langka yang wajib dilindungi agar kelestarianya terus terjaga, oleh sebab itu Pertamina sebagai salah satu perusahaan milik negara yang bergerak di bidang minyak membuktikan diri ikut serta menyelamatkan hewan langka tersebut," kata dia.

Sebagai salah satu pusat penangkaran penyu di wilayah Pesisir Pantai Barat Sumbar, UPT Konservasi Penyu memiliki peran besar dalam membantu penelitian di bidang ilmu pendidikan.

"Keberadaannya harus terus didukung dengan penyerahan CSR tersebut maka kelangsungan habitanya ke depan dapat terjaga serta mampu difungsikan sebagai pusat penelitian dan edukasi bagi para ilmuan, anak sekolah dan instansi lainnya," jelasnya.

Selain adanya batuan berupa pembangunan shelter kolam penyu tersebut, pihak pertamina dalam waktu dekat juga akan melepaskan kurang lebih 5.000 anak penyu atau tukik yang terbagi atas tiga jenis seperti, penyu hijau (chelonianmydas), penyu lekang (lepidochelys olivacea), dan penyu sisik (eretmochelys imbrata).

Ia mengatakan Pertamina menyerakan bantuan sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan melalui dana CSR ke kota itu sebesar Rp103 juta.

Sementara itu, Wakil Wali Kota setempat, Genius Umar, mengatakan bantuan yang diberikan oleh pihak Pertamina tersebut akan digunakan sepenuhnya untuk pembangunan shelter kolam penyu guna mendukung pengembangbiakan hewan langka tersebut.

Selama ini sebut dia, belum ada ditemukan hewan penyu melakukan perkawinan di kolam atau penangkaran yang disediakan. Namun di daerah itu sebut dia, beberapa waktu lalu hewan penyu hampir melakukan proses perkawinan, namun gagal karena terik matahari terlalu tajam ke kolam tersebut.

"Terik matahari terlalu tajam dan langsung mengarah ke kolam, sehingga proses perkawinan hewan tersebut gagal," jelasnya.

Oleh sebab itu sebut dia, apabila pembangunan shelter kolam yang direncanakan ini terwujud maka diperkirakan hewan tersebut dapat melakukan proses perkawinan.

"Jika proses perkawinan hewan terjadi maka Pertamina bersama Pemerintah Kota Pariaman akan membantah teori yang selama ini menyebutkan penyu tidak bisa kawin di kolam penangkaran," jelasnya.

Pemerintah Kota Pariaman sendiri sebut dia sedang memfokuskan diri untuk pengembangan sektor pariwisata, salah satunya wisata edukasi penangkaran penyu yang terletak di Kecamatan Pariaman Utara. (*)