"Saya mengucapkan terima kasih kepada civitas akademika Unand dan para promotor yang mengusulkan," katanya pada acara penganugerahan yang berlangsung di Auditorium Unand, Padang, Senin.
Pada kesempatan itu, Wapres menyampaikan tentang upayanya dalam perjuangan menetapkan otonomi daerah dan penyelesaian konflik di daerah seperti Aceh dan Poso.
Menurut dia sebelum adanya otonomi daerah, potensi yang ada di daerah tidak semua tersampaikan ke pusat akibatnya terjadi ketimpangan.
Akan tetapi setelah adanya otonomi daerah, peran pemda dapat lebih maksimal dan ketimpangan kepentingan dan kekuasaan tidak lagi terjadi.
Wapres juga menyinggung terkait kebebasan pers yang selaras dengan otonomi daerah.
Menurutnya kebebasan pers telah memberikan cakrawala baru bagi perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pada penganugerahan itu, Wapres juga memperoleh kalungan medali doktor kehormatan dari Rektor Unand Prof Tafdil Husni dan Ketua Senat Dr. Ardinis Arbain.
.
"Dengan ini secara resmi Wapres RI Jusuf Kalla termasuk dalam ikatan alumni Unand," kata Rektor Unand Prof Tafdil Husni, dalam pidato sambutannya..
Dia mengatakan bahwa Wapres RI pantas menerima penghargaan Doktor Kehormatan bidang Hukum Pemerintahan Daerah karena jasanya yang luar biasa dalam menyelaraskan kepentingan pusat dan daerah.
Disamping itu berkat Wapres juga, beberapa daerah yang mengalami konflik dapat terselesaikan dari upaya konsolidasinya.
Dari semua prestasi tersebut, gagasan dan berlakunya otonomi daerah menjadi jasa terbesar Wapres dalam membuka kesempatan dan cakrawala baru untuk seluruh daerah.
Selain tentunya sebagai politisi dan pengusaha, Wapres JK juga sukses dalam mengembangkan kariernya bersama partainya dan perusahaannya.
"Kami harapkan setelah penghargaan ini Wapres terus menunjukkan prestasinya dalam memimpin bangsa di masa depan," imbuh Tafdil.
Pada Acara tersebut bersama Wapres hadir istri Mufidah Jusuf Kalla, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Ketua DPD RI Irman Gusman dan beberapa pejabat negara lainnya.
Wapres memperoleh gelar Doktor Honoris Causa setelah mendapat usulan yang dipromotori oleh tiga guru besar bidang hukum Indonesia yakni Prof Saldi Isra , Prof Elwi Danil dari Unand, dan Prof Todung Mulya Lubis dari Universitas Indonesia.
Selepas acara penganugerahan Doktor, Wapres mengikuti kegiatan fakultas Hukum Unand dalam acara konstitusi di Convention Hall. (*)
