Panganan Khas Dharmasraya Dipamerkan Pada Expo Potensi Desa

id Expo Potensi Desa

Panganan Khas Dharmasraya Dipamerkan Pada Expo Potensi Desa

Salah seorang pengunjung mendatangi Stand Kelompok Tani Aur Duri dalam keikutsertaan Expo Potensi Desa di Kota Padang, pada 23 hingga 25 September 2016. (Antara)

Pulau Punjung, (Antara Sumbar) - Panganan binaan Kelompok Tani Aur Duri, Nagari (desa adat) Gunung Salasiah, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, dipamerkan pada ajang Expo Potensi Desa yang digelar pada 23 hingga 25 September 2016 di Kota Padang.

Ketua Kelompok Tani Aur Duri Cerdas Dt. Pangulu Mudo, di Pulau Punjung, Jumat, mengatakan, panganan khas Dharmasraya yang diikutsertakan di antaranya, Rendang 'Paku' Rang Kito, Dendeng Jantung Pisang, dan Dendeng Daun Ubi.

Menurut dia, kesempatan ini merupakan wadah untuk mempromosikan dan menyosialisasikan berbagai kreativitas masyarakat di nagari. Khususnya dalam mengolah berbagai hasil alam menjadi panganan yang bernilai jual tinggi, lanjutnya.

"Kami berharap hasil kreativitas masyarakat ini dapat diterima masyarakat luas, yang kemudian berdampak terhadap kemajuan dan kemandirian nagari," ujarnya.

Owner atau pemilik Rendang Paku Rang Kito, Riri Muallimin menambahkan, atas nama masyarakat ia mengucapkan terima kasih kepada pemerintah setempat yang telah mendukung dalam kegiatan tersebut.

Ia berharap, setelah keikutsertaan dalam pameran tersebut ke depannya panganan asli masyarakat Dharmasraya dapat dikenal sebagai salah satu masakan khas ranah Minang.

"Sekarang rendang tidak hanya soal daging lagi, jadi kami masyarakat mencoba berkreativitas dengan membuat rendang dari 'paku' atau pakis," sebutnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi, Rismanto menyatakan, latar belakang dilaksanakan Expo Potensi Desa 2016 ini adalah sebagai ajang promosi dan sosialisasi potensi desa serta identifikasi program unggulan daerah oleh pemerintah daerah.

"Kami berharap, dengan pelaksanaan ini akan muncul potensi-potensi unggulan dan tentunya hal tersebut akan berimbas kepada kemajuan pembangunan karakter dan potensi desa" sebutnya.

Selain diikuti oleh pemerintah provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia, ia menambahkan, sasaran kepesertaan kegiatan ini adalah para investor, akademisi/penggiat pembangunan desa serta masyarakat umum.

"Kami juga sudah menentukan, bagi peserta yang ikut harus memenuhi beberapa ketentuan, yaitu daerah harus memiliki teknologi tepat guna dan program inovatif yang dapat meningkatkan perubahan kemajuan desa, daerah yang desanya memiliki produk unggulan yang layak untuk dipromosikan dan daerah yang memiliki potensi investasi," terangnya. (*)