Band Asal Bandung Ini Awali Debutnya di London

id Speaker First, Band, Asal, Bandung

London, (Antara Sumbar) - Band asal Bandung "Speaker First," dengan vocal dan bass Mahattir Alkatiry mengawali debut di Inggris untuk kedua kalinya.

Setelah sukses tampil dalam acara Indonesia Weekend yang digelar di depan kantor Gubernur London, grup band ini melakukan konser di club di selatan London, pada akhir pekan.

Dalam konsernya di club "Off the cuff," di wilayah London selatan itu penampilan Speaker First dengan lagu-lagunya beraliran "rock n roll," berhasil menghibur penonton yang sebagian besar remaja Inggris.

"Kesan penonton lebih dari yang diharapkan dan ternyata mereka menyukai penampilan kami mungkin materi musik yang dibawakan Speaker First dianggap pure rock n roll," ujar Mahattir Alkatiry kepada Antara London, Minggu.

Mahattir Alkatiry yang didampingi Beni Barnady dan kembarannya Bony Barnaby di guitar dan Daud di drum mengakui debut mereka tampil di club Inggris dalam upaya melebarkan sayap Speaker First di Inggris yang menjadi kiblat musik dunia.

"Kalo debut sebenarnya nggak juga karena kali ini tur kedua kami di London," ujar Athir demikian Mahattir Alkatiry biasa disapa rekan-rekannya.

Diharapkannya Speaker First bisa lebih banyak berkiprah bukan hanya di Inggris tetapi juga di Amerika dan internasional.

Athir mengakui manggung di venue yang kecil seperti club Off the cuff ini dirasakannya emosi penonton lebih terasa.

Selain manggung, Speaker First juga melakukan rekaman di studio rekaman bergengsi Air Studio yang banyak dipakai oleh grup ternama di Inggris. "Kami rekaman mini album," ujar Athir.

Berbicara mengenai nama grup band nya yang berbau asing, Athir mengakui bahwa nama Speaker itu diibaratin sebagai sumber suara.

"Mudah-mudahan kami bisa mengirimkan pesannya lewat musik kita," ujar Athir yang di setujui oleh Beni dan Bony.

Sementara kata First karena mereka ingin Indonesia menjadi tempat nomor satu.

Kota Bandung tempat asal Speaker First banyak melahirkan kelompok band anak muda yang ingin melepaskan diri dalam kungkungan musik tradisional yang dikenal dengan musik angklung atau kesenian tari-tarian tradisional.

Speaker First ingin menunjukkan Indonesia tidak hanya kaya akan musik tradisional tetapi juga musik rock n roll yang tidak bisa dilepaskan dari keberadaan anak muda itu sendiri.

"Tidak heran apabila Speaker First juga ingin menjadi duta bangsa dengan membawa nama Indonesia di dunia internasional, sayangnya kami belum mendapat perhatian dan dukungan dari pemerintah," ujar Athir.

Penampilan Speaker First merupakan paduan antara rock n roll era Rolling Stones dengan era 1990-an, namun bukan rock n roll yang klasik. "Kami memilih genre musik ini karena kami ingin bebas berekspresi," katanya.

Tidak heran penampilan Speaker First di club di London membawa penontonnya kembali ke era-70 an, seperti mendengarkan Led Zeppelin versus Jimi Hendrix dengan kemasan sound British Rock yang lebih modern dari Stone Roses yang cocok ditelingga remaja di Inggris.

Pemilik club Off the cuff, Tony mengakui bahwa ia terpesona dengan penampilan remaja Bandung ini, tidak perlu diragukan lagi musik Speaker First tidak beda nya dengan kelompok musik Inggris.

"Mereka pemain band yang bagus dan bertalenta," ujar Tony yang berharap bisa datang ke Indonesia. (*)