Padang Aro, (Antara Sumbar) - Wakil Bupati Solok Selatan, Sumatera Barat Abdul Rahman menilai proses pengerjaan jalan Sungai Sungkai Kecamatan Sangir Balai Janggo sudah bermasalah sejak proses awal.
"Panitia lelang harus di evaluasi karena pemenang proyek jalan Sungai Sungkai yang nilainya cukup besar yaitu Rp12,55 miliar tidak memiliki Aspalt mixing plant (AMP)", kata dia, di Padang Aro, Selasa.
Menurut dia, seharusnya panitia cek dulu pendukung dari sebuah perusahaan sebelum memutuskan pemenangnya sehingga saat pelaksanaan tidak terbengkalai.
Jalan Sungai Sungkai yang mulai kontrak sejak 29 Juni 2016 kata dia, baru selesai 20 persen dan ini dinilai sangat lamban.
Ia menyebutkan, pelaksanaan jalan Sungai Sungkai ini sudah di laksanakan tiga tahun tetapi tidak pernah selesai karena rekanan lamban dalam pengerjaan.
"Pemain proyek ini masih orang lama hanya saja perusahaannya yang berbeda jadi panitia lelang harus lebih teliti dan mereka juga perlu di evaluasi supaya kejadian seperti ini tidak terus berulang," katanya.
Ia menargetkan, jalan Lubuak malako hingga Sungai Sungkai sudah selesai hotmix pada 2017 sehingga masyarakat yang berada di sepanjang ruas jalan tersebut tidak lagi menderita abu tebal saat kemarau.
Kecamatan Sangir balai janggo katanya, merupakan Kecamatan dengan penghasilan terbesar di Solok Selatan tetapi mereka hingga sekarang belum merasa merdeka sebab infrastrukturnya belum memadai.
"Kita terus mengalokasikan dana untuk jalan ini tetapi tidak pernah selesai karena rekanan yang lamban oleh sebab itu pemilihan rekanan harus lebih selektif," katanya.
Dia menambahkan, dengan pengerjaan sekarang berarti sisa jalan menuju Sungai Sungkai tersebut yang belum selesai sekitar lima kilometer dan pemerintah akan mengalokasikan anggarannya 2017 agar jalan tersebut sudah dihotmix sehingga masyarakat nyaman menggunakannya.
Sementara itu General contractor PT Sarana Menara Ventura Musyatianov yang mengerjakan jalan Sungai Sungkai mengatakan, pihaknya optimistis pekerjaan jalan Sangir Balai Janggo selesai tepat waktu.
"Bobotnya paling besar untuk hotmix yaitu sekitar 55 persen dan sekarang baru pembangunan drainase serta pengerasan dan realisasinya baru 20 persen," katanya.
Kontraknya dengan Pemerintah kata dia, berakhir pada 30 November dan pertengahan Oktober dimulai proses pengaspalan.
Berita Terkait
Penyediaan air minum siap pakai di Masjid Raya Sumbar
Selasa, 26 Maret 2024 12:29 Wib
Masjid Raya Sumbar diwacanakan ubah nama menjadi Al Minangkabawi
Senin, 25 Maret 2024 15:23 Wib
Gubernur wacanakan ubah nama Masjid Raya Sumbar jadi Al Minangkabawi
Minggu, 24 Maret 2024 5:02 Wib
Cagar budaya Masjid Raya Pariaman
Jumat, 22 Maret 2024 14:12 Wib
TSR Sumbar salurkan bantuan senilai Rp80 juta untuk Masjid Raya Marunggi
Jumat, 22 Maret 2024 12:03 Wib
Safari Ramadhan di Masjid Raya Lubuk Pandan, Gubernur Mahyeldi Ingatkan Pemuda akan Bahaya Narkoba
Rabu, 20 Maret 2024 21:10 Wib
Tanggap bencana, Bank Nagari Cabang Pasar Raya salurkan bantuan untuk korban banjir di Kota Padang
Jumat, 8 Maret 2024 20:30 Wib
Gubernur optimistis Pasar Raya Padang Fase VII selesai sesuai target
Selasa, 5 Maret 2024 12:31 Wib