Sawahlunto, (Antara Sumbar) - Sekitar 25 hektare kawasan hutan di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat tepatnya di Kecamatan Talawi dan Silungkang terbakar bersamaan musim kemarau panjang yang melanda daerah setempat.
"Titik api diketahui mulai bermunculan sejak Selasa(27/9) dan terus merambat, hingga memasuki hari ketiga api belum bisa dipadamkan petugas Damkar bersama masyarakat yang berada di sekitar hutan tersebut," kata Sekretaris Badan Kesbangpol PBD setempat, Meldi Hidayah Martha di Sawahlunto, Kamis.
Dugaan sementara pihaknya, peristiwa terbakarnya areal hutan tersebut dipicu oleh musim kemarau panjang yang terjadi sejak beberapa bulan terakhir.
"Tanaman hutan di areal tersebut didominasi oleh pohon pinus, daun-daunan kering yang berasal dari pohon tersebut memang dikenal sangat mudah terbakar," ujarnya.
Untuk mengatasi bencana itu, pihaknya menurunkan sedikitnya 30 personel damkar dan dibantu seluruh unsur TNI/Polri bersama masyarakat.
Sulitnya medan yang berada di kawasan perbukitan terjal, menjadi kendala utama pihaknya dalam melakukan pemadaman disamping terbatasnya jumlah unit mobil damkar di kota itu.
"Kami masih terus melakukan pemantauan dan berupaya membatasi sebaran api, hingga saat ini belum ada laporan timbulnya korban jiwa," kata dia.
Salah seorang warga sekitar hutan yang terbakar di Kecamatan Talawi, Junaidi(41), mengatakan peristiwa kebakaran hutan di kawasan itu selalu terjadi pada musim kemarau panjang yang melanda daerah itu setiap tahunnya.
"Biasanya kebakaran bisa segera diatasi namun jumlah titik api kali ini memang bermunculan lebih banyak dan berada di kawasan yang sulit dijangkau," kata dia.
Sementara itu, salah seorang masyarakat Desa Muaro Kalaban Kecamatan Silungkang, Rizal(36), mengatakan terbakarnya hutan di kecamatan itu merupakan kali pertama terjadi.
"Kami menduga kemunculan titik api dipicu oleh jatuhan debu panas dari peristiwa kebakaran hutan di Kabupaten Sijunjung yang berada cukup dekat dengan kawasan ini," sebutnya.
Masyarakat berharap kebakaran hutan tersebut bisa segera diatasi sebelum merambat ke areal permukiman warga yang berada cukup dekat dengan sebaran titik api. (*)
Berita Terkait
Deforestasi hutan Sumatera Barat
Rabu, 27 Maret 2024 15:51 Wib
Walhi nilai komitmen Gubernur Sumbar lemah soal penindakan perambah hutan
Senin, 25 Maret 2024 9:18 Wib
Pemkab Pesisir Selatan siap koordinasikan dugaan pembalakan hutan di Lubuk Nyiur
Senin, 18 Maret 2024 18:24 Wib
BNPB: Indonesia sedang hadapi anomali bencana alam
Senin, 11 Maret 2024 18:25 Wib
Berdayakan hutan konservasi Sumbar, PLN dan BKSDA-BTNS tandatangani kerja sama
Kamis, 22 Februari 2024 10:11 Wib
Sumbar terima hibah Rp53 miliar karena turunkan emisi karbon
Sabtu, 17 Februari 2024 7:46 Wib
KKI Warsi sebut tutupan hutan di Sumbar 2023 naik tiga ribu hektare
Rabu, 24 Januari 2024 20:40 Wib
Refleksi PSDA Sumbar: ancaman bencana ekologis dan antisipasinya melalui perhutanan sosial
Rabu, 24 Januari 2024 17:37 Wib