Wako Padang Ajak Warga Minum Obat Filariasis

id Mahyeldi Ansharullah

Wako Padang Ajak Warga Minum Obat Filariasis

Wako Padang, Mahyeldi Ansharullah. (Antara)

Padang, (Antara Sumbar) - Wali Kota (Wako) Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah mengajak warga daerah tersebut untuk meminum obat pencegahan penyakit kaki gajah atau filariasis yang mulai muncul beberapa kasus.

"Pencegahan penyakit filariasis ini penting dilakukan untuk mencegah berkembangnya penyakit tersebut di Padang," katanya di Padang, Senin.

Dia menyebutkan sebagai simbolis ajakan ini pihaknya bersama sejumlah pimpinan instansi lain telah meminum obat tersebut pada peringatan hari Kesaktian Pancasila beberapa waktu lalu.

Setelah ini, menurutnya secara resmi pemkot mencanangkan pemberian obat massal pencegahan (POMP) filariasis.

Program khusus yang disingkat POMP ini akan mewajibkan seluruh warga baik dari balita hingga dewasa meminum obat khusus pencegahan penyakit tersebut.

"Intinya menjadikan Padang jadi kota bebas filariasis," tambahnya.

Dalam menyosialisasikan POMP ini pihaknya akan memerintahkan Dinas Kesehatan (dinkes) dengan bantuan kader posyandu yang ada di kelurahan dan kecamatan.

Para kader ini nantinya bertugas dalam memberikan pemahaman dan penjelasan kepada warga tentang bahaya penyakit kaki gajah tersebut.

Secara bertahap, para kader akan diberikan pelatihan dan pengetahuan tentang salah satu peyakit endemik tersebut.

"Melalui dinkes kami senantiasa memperkuat upaya ini dengan harapan masyarakat mau memahaminya," ujarnya.

Kepala Dinkes Padang, Feri Mulyani menambahkan bahwa penyakit filariasis tersebut berpotensi menimbulkan kecacatan permanen bila dibiarkan.

Sebagai langkah menanggulangi hal tersebut pencegahan sejak dini memang perlu dilakukan agar tidak menyebar lebih jauh.

Lebih lanjut katanya, penyakit ini terjadi karena ada cacing filariasis yang masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan pembengkakan.

Secara global penyakit ini terdapat pada 70 negara dan Indonesia sudah melakukan pencegahan sejak 1970an diharapkan 2020 Indonesia bebas filariasis.

Sementara itu salah satu warga yang juga kader posyandu, Nenden (59) berharap agar upaya pemberantasan dan pencegahan massal suatu penyakit dilakukan secara serius dan berkelanjutan.

Menurutnya bukan hanya saat musim penyakitnya saja, namun semenjak dini. (*)