Jumlah Serapan Tenaga Kerja Indonesia Lampaui Target

id Tenaga Kerja

Jumlah Serapan Tenaga Kerja Indonesia Lampaui Target

Menteri Tenaga Kerja (Menaker), Hanif Dakiri, mengunjungi pameran Inovatif Kreatif Kolaborasi Nusantara (IKKON) di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat(Sumbar), Jumat malam(7/10). Pada kesempatan itu, ia mengatakan kegiatan yang digagas oleh Badan ekonomi Kreatif (BEKRAF) Republik Indonesia tersebut sangat positif dan diharapkan mampu memicu minat masyarakat usia produktif untuk terus mengembangkan kemampuan mereka dalam meningkatkan daya saing produk-produk lokal dalam melakukan penetrasi pasar secara luas. FOTO antarasumbar.com/16. (Rully Firmansyah)

Sawahlunto, (Antara Sumbar) - Jumlah serapan tenaga kerja di Indonesia melampaui target dua juta angkatan kerja selama 2016, kata Menteri Tenaga Kerja, Hanif Dakiri, di Sawahlunto, Sumatera Barat, Jumat malam (7/10).

"Sebagian besar terserap diberbagai bidang usaha kecil menengah dan besar seperti kepariwisataan, perdagangan, infrastruktur, maritim, industri kreatif dan lain sebagainya yang selaras dengan strategi pembangunan nasional," kata dia.

Dalam hal tersebut, pihak Kementerian Tenaga Kerja memiliki peranan untuk menyiapkan tenaga-tenaga terampil melalui pelatihan-pelatihan yang bertujuan untuk memastikan angkatan kerja yang ada bisa masuk ke pasar kerja di berbagai industri dan wirausaha.

Ia berharap setiap daerah melakukan terobosan-terobosan baru dibidang ketenagakerjaan, salah satunya dengan fokus menggali secara mendalam tentang potensi-potensi unggulan yang bersumber dari kearifan lokal serta mempromosikannya secara tepat.

"Dengan demikian arah kebijakan ketenagakerjaan dan dunia usaha bisa semakin meningkat kualitasnya dan mampu memberikan efek positif terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat secara umum," imbuhnya.

Sementara itu, Wali Kota Sawahlunto, Ali Yusuf, mengatakan saat ini pihaknya terus mendorong pertumbuhan industri kerajinan untuk menunjang pengembangan potensi kepariwisataan di kota itu.

"Hingga saat ini telah terjadi penambahan jumlah angkatan kerja sekitar seribu orang yang telah dilatih menjadi usahawan baru untuk meningkatkan taraf hidupnya setelah kota ini bertransformasi dari daerah penghasil batubara menjadi salah satu tujuan wisata pasca semakin menipisnya deposit bahan mineral tersebut setelah diproduksi sejak ditemukan pada 1888 masehi," jelasnya.

Untuk menyangga ketersediaan pasar bagi pengrajin, pihaknya gencar menyelenggarakan berbagai kegiatan berskala lokal nasional dan intenasional yang dipusatkan pelaksanaannya di kota itu.

Sehingga kegiatan yang dilakukan itu mampu berkembang sebagai rangsangan pertumbuhan secara berantai untuk meningkatkan jumlah perputaran uang di kota itu.

"Sejauh ini upaya yang telah dilakukan itu cukup membuahkan hasil dan telah memberikan kontribusi cukup besar terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat pengrajin, kata dia. (*)