Tuo Tabuik Minta Pemerintah Copot Foto "Ritual" Di Rumah Tabuik

id Tabuik

Tuo Tabuik Minta Pemerintah Copot Foto "Ritual" Di Rumah Tabuik

Tabuik (Antara )

Pariaman, (Antara Sumbar) - Tuo Tabuik Nagari Pasa, Kota Pariaman, Sumatera Barat, Zulbakri (50) meminta kepada pemerintah khususnya pengelola Rumah Tabuik Pasa untuk mencopot berbagai foto dan dokumen berbau ritual tertentu yang memunculkan anggapan adanya Syiah.

"Ada kemungkinan foto atau dokumen yang terpajang di Rumah Tabuik Pasa dianggap sebagai pemicu anggapan wisatawan bahwa pesta budaya Tabuik di daerah itu sebagai aliran Syiah," katanya, di Pariaman, Sabtu.

Menurut dia munculnya anggapan dan isu Syiah belakangan ini terhadap masyarakat Pariaman yang dikaitkan dengan pesta budaya Tabuik telah menimbulkan keresahan

Ia menilai hal tersebut juga dilatarbelakangi dengan terpajangnya sejumlah foto dokumentasi berbagai ritual di negara Iran di Rumah Tabuik sebagai penarik wisatawan.

Pihaknya juga menampik bahwa selama penyelenggaraan pesta budaya Tabuik lebih mengutamakan prosesi dibandingkan kewajiban menjalankan sholat Magrib sebagai umat muslim.

"Prosesi pengambilan Tanah kami lakukan setelah sholat Magrib selesai dikerjakan, jadi tidak benar adanya anggapan atau isu lebih mengutamakan prosesi dibandingkan sholat," ujarnya.

Selain menampik isu miring tersebut, pihaknya juga meluruskan bahwa Tabuik Pasa tidak pernah menggunakan istilah Ritual melainkan kata prosesi karena dinilai memiliki makna yang berbeda.

Meskipun demikian ia tidak menampik bahwa selama ini setiap penyelenggaraan prosesi Tabuik beberapa diantaranya menggunakan kemenyan.

"Kami mengakui hal tersebut dinilai juga berlawanan dengan nilai-nilai agama Islam, namun hal tersebut turun temurun dari para pendahulu," tambahnya.

Ia juga akan berusaha menghilangkan hal tersebut setelah melakukan perbincangan dengan para pemuka masyarakat setempat.

Sebelumnya Wakil Walikota setempat Genius Umar, menyatakan pesta budaya Hoyak Tabuik Piaman yang digelar pemerintah setempat setiap tahun bukan untuk mengenalkan paham Syiah melainkan sebuah tradisi kebudayaan masyarakat setempat.

"Pesta Tabuik merupakan agenda rutin pariwisata Kota Pariaman yang diselenggarakan demi meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah itu," kata dia.

Ia menyebutkan selama ini memang masih ada masyarakat yang menganggap dan menilai tradisi tabuik merupakan suatu kegiatan yang mengarah kepada paham Syiah dan dianggap berlawanan dengan nilai keislaman. (*)