Agam Ajukan Rp10 Miliar Bangun Pariwisata Linggai

id Hadi Suryadi

Agam Ajukan Rp10 Miliar Bangun Pariwisata Linggai

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Agam Hadi Suryadi. (Antara)

Lubuk Basung, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mengajukan proposal dana sebesar Rp10 miliar kepada Kementerian Pariwisata untuk pembangunan Objek Wisata Linggai di Kecamatan Tanjung Raya.

"Jika permohonan ini disetujui kita akan membenahi fasilitas pendukung objek wisata Linggai pada 2017 sehingga layak dikunjungi wisatawan," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Agam Hadi Suryadi di Lubuk Basung, Selasa.

Ia menambahkan dana sebesar Rp10 miliar itu jika disetujui akan digunakan untuk perbaikan pintu gerbang masuk objek wisata, pembangunan kios pedagang, kantor pengelolaan, teater terbuka dan mushala.

Selain itu juga akan dibangun menara wisata, penampungan ikan, tempat pemancingan, areal parkir, restoran, penginapan keluarga dan lainnya.

"Proposal ini kita ajukan ke Kementerian Pariwisata karena Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Agam sangat terbatas, sehingga daerah tidak memiliki anggaran untuk itu," katanya.

Sebelumnya Disbudpar Agam telah berupaya mencari investror untuk membangun objek wisata itu, namun hingga sekarang belum ada yang berminat.

Padahal objek wisata Linggai yang berada di tepi Danau Maninjau cukup ramai dan menjadi daya tarik wisatawan di Agam.

Ia menambahkan objek wisata Linggai memiliki luas sekitar dua hektare, merupakan lokasi tujuan wisatawan nusantara sejak 1980an.

Namun untuk mengembangkan objek wisata ini memerlukan dana besar. Pemkab Agam sendiri telah mengucurkan dana sebesar Rp3 miliar untuk pembenahan lokasi dan membuat maket," katanya.

Sementara itu anggota DPRD Agam, Irfan Imran mendukung pemerintah mengembangkan objek wisata Linggai karena lokasi wisata tersebut belum memiliki fasilitas pendukung yang memadai.

Dengan dibangunnya fasilitas objek wisata itu pengunjung akan ramai, dan ekonomi masyarakat sekitar akan meningkat.

Warga setempat bisa berdagang makanan dan minuman, sehingga daerah itu akan menjadi kawasan pertumbuhan baru nantinya, katanya. (*)