Penghimpunan DPK Perbankan Sumbar Capai Rp35,2 Triliun

id bank indonesia

Penghimpunan DPK Perbankan Sumbar Capai Rp35,2 Triliun

Bank Indonesia.

Padang, (Antara Sumbar) - Bank Indonesia (BI) perwakilan Sumatera Barat (Sumbar), mencatat penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan di provinsi itu pada triwulan II 2016 mencapai Rp35,2 triliun atau tumbuh 6,7 persen.

"DPK triwulan II 2016 melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh hingga 7,4 persen, ini disebabkan pergerakan giro pemerintah sehingga penghimpunan DPK oleh perbankan Sumbar turun," kata Kepala BI perwakilan Sumbar Puji Atmoko di Padang, Selasa dalam Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional triwulan II 2016.

Menurutnya perlambatan pertumbuhan DPK terutama terjadi pada jenis giro dan deposito sementara tabungan relatif masih tumbuh cukup baik mencapai 20,3 persen.

Peningkatan tabungan ini akibat meningkatnya pendapatan masyarakat seiring penyaluran gaji ke-13 dan Tunjangan Hari Raya menjelang Lebaran, ujarnya.

Ia mengatakan struktur DPK bank umum di Sumbar cenderung didominasi dana murah seperti tabungan dan giro dibandingkan deposito.

"Pangsa tabungan mencapai 49,4 persen dan giro 18,4 persen sementara porsi deposito sebesar 32,1 persen," kata dia.

Ia memperkirakan pertumbuhan DPK meningkat pada triwulan III 2016, ditandai mulai meningkatnya DPK pada Juli 2016 yang mencapai 10,6 persen terutama ditopang oleh peningkatan giro.

Sementara penurunan suku bunga tertimbang deposito berdampak pada perlambatan pertumbuhan deposito yang hanya mampu tumbuh 1,5 persen, lanjut dia.

Ia menilai melambatnya pertumbuhan deposito sejak akhir 2014 ditenggarai akibat kurang menariknya simpanan deposito karena bank-bank melakukan efisiensi dengan mengurangi komponen dana berbiaya mahal, terlihat dari penurunan rata-rata suku bunga deposito dari 7,45 persen di akhir 2015 menjadi 6,87 persen pada triwulan II 2016.

Selain itu, tersedianya alternatif produk investasi lain dengan imbal hasil lebih tinggi seperti Obligasi Ritel Indonesia (ORI), ditenggarai juga memberikan pengaruh terjadinya perpindahan dana deposito kepada produk investasi tersebut, katanya.

Sebelumnya Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumbar, Indra Yuheri menyebutkan pertumbuhan aset perbankan di Sumbar dalam tiga tahun terakhir tumbuh dari Rp43,64 triliun menjadi Rp54,32 triliun.

Ia mengatakan ke depan pihaknya akan mengembangkan pengawasan terintegrasi terhadap perbankan yang dilakukan berdasarkan risiko kepada bank secara individual maupun yang terintegrasi dengan layanan jasa keuangan lainnya. (*)