TMSBK Tetap Berbenah Meski Revitalisasi Ditunda

id jambatan palempahan

TMSBK Tetap Berbenah Meski Revitalisasi Ditunda

Benteng Fort de Kock Bukittinggi. (ANTARA SUMBAR/Joko Nugroho)

Bukittinggi, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), terus membenahi Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) meski rencana revitalisasi yang akan dilakukan pemerintah pusat tertunda.

"TMSBK memang direncanakan direvitalisasi pertengahan tahun ini oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan namun hingga saat ini belum ada informasi kelanjutan rencana itu," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata setempat Melfi Abra di Bukittinggi, Rabu.

Ia menerangkan, rencana revitalisasi TMSBK masih tertahan di proses pembuatan rencana penyusunan detail kawasan atau 'Detail Engineering Design' (DED) sementara 'grand design' kawasan telah selesai dibuat.

"Di samping itu kepastian mengenai dana yang diperlukan juga belum ada, mungkin berkaitan dengan kondisi perekonomian saat ini namun kami tetap berasumsi bahwa rencana revitalisasi tetap dapat dilaksanakan," ujarnya.

Meski revitaslisasi tertunda, pembenahan terhadap kebun binatang itu terus dilakukan oleh pemerintah setempat untuk menjaga jumlah kunjungan ke objek wisata itu.

"Yang baru dilakukan pertengahan Oktober 2016 yaitu kerja sama dengan Bali Zoo untuk bertukar satwa, Harimau Sumatera milik TMSBK ditukar dengan satwa Burung Bayan, Singa Afrika dan satwa lainnya milik Bali Zoo. Ini masih dalam proses dan menunggu izin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) setempat," jelasnya.

Ia menyebutkan, untuk proses perizinan tersebut memang akan memakan waktu lama namun diharapkan dapat terealisasi jelang akhir tahun 2016.

Dengan akan bertambahnya satwa di kebun binatang itu, menurutnya TMSBK tidak memerlukan tambahan petugas penjaga satwa.

"Kami perkirakan petugas yang ada saat ini masih tetap dapat bekerja dengan baik bila nanti ada tambahan satwa. Kami hanya akan memerlukan tambahan anggaran untuk biaya makan serta perawatan bagi satwa yang masuk nanti," ujarnya.

Kerja sama dengan Bali Zoo itu merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan daya tarik TMSBK terlebih akan memasuki tahun baru 2017 di mana banyak orang yang mengisinya dengan pergi berwisata.

"Bila bertukar satwa dapat terealisasi akhir tahun ini, maka menyambut tahun baru TMSBK juga akan punya satwa baru," katanya. (*)