Tokoh : Konflik Indonesia-Malaysia Perlu Dipandang Positif

id Tan Sri Rais Yatim

Tokoh : Konflik Indonesia-Malaysia Perlu Dipandang Positif

Penasehat Sosio-Budaya Kerajaan Malaysia Tan Sri Rais Yatim. (Antara)

Padang, (Antara Sumbar) - Tokoh budaya dan pemerintahan Malaysia, Tan Sri Rais Yatim mengatakan bahwa konflik yang terjadi antara negaranya dengan Indonesia perlu dipandang secara positif berdasarkan kesamaan budaya.

"Di Malaysia banyak warga yang berbudaya Jawa, Dayak, Minang, Bugis atau Batak, kemungkinan konflik sesama bakal terjadi karena perbedaan negara namun ini perlu diimbangi," kata Rais Yatim usai mendapat penghargaan Doktor Honoris Causa dari Universitas Andalas, di Padang, Rabu.

Menurutnya konflik yang terjadi seperti mengejar hak paten makanan dan budaya terjadi akibat adanya kesamaan kebudayaan yang ada di Indonesia dan Malaysia.

Sebab katanya, dahulunya Malaysia dan Indonesia satu kesatuan yakni Nusantara sehingga wajar banyak warga yang kini asal Indonesia juga hidup di Malaysia.

Selain memegang kesukuannya tentu masyarakat tersebut juga memegang teguh adat dan budayanya.

"Mungkin saja inilah awal konflik karena berbeda wilayah teritorial," tambahnya.

Dari perbedaan inilah kata dia, yang dimanfaatkan oknum tertentu untuk memecah belah kedua negara.

Seharusnya masyarakat di kedua negara melihat hal positif dari hubungan keduanya.

"Diyakini masih lebih besar masyarakat Malaysia yang ingin hidup harmonis dengan negara tetangga," ujarnya.

Dia mengungkapkan salah satu cara untuk mewujudkan keharmonisan tersebut yakni lewat budaya seperti pertukaran kesenian atau lewat pendidikan.

Menurutnya kerja sama yang dilakukan instansi di Indonesia dan Malaysia dapat menjadi penginisiasi terjalinnya hubungan yang harmonis tersebut.

"Indonesia dan Malaysia sama sama Melayu dan bersaudara," katanya. (*)