Legislator Padang Imbau Masyarakat Tingkatkan Rasa Solidaritas

id Surya Jufri

Padang, (Antara Sumbar) - Ketua Komisi IV DPRD Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Surya Jufri mengimbau masyarakat meningkatkan rasa solidaritas antar sesama terkait terjadinya pengeroyokan seorang anggota TNI di daerah itu pada Selasa (25) malam.

"Apalagi saat itu anggota TNI berpakaian layaknya masyarakat biasa, lalu dikeroyok di tengah keramaian. Dimana rasa solidaritas setiap orang yang melihat namun tidak berbuat apa-apa," kata dia di Padang, Kamis.

Terkait hal itu, ia mengimbau masyarakat mengoreksi kembali rasa kemanusiaan atau rasa kebersamaan untuk lebih peduli dengan keadaan di sekitar.

Menurutnya, perlu ada kepedulian antar sesama, setidaknya dengan melaporkan tindakan-tindakan hukum sesegera mungkin.

"Jika tidak, ditakutkan kota ini lama-lama menganut hukum rimba," tegasnya.

Selain itu, ia mengatakan fakta turunnya rasa solidaritas masyarakat di daerah itu berkemungkinan terjadi karena rasa takut terhadap tindak premanisme.

Ia mengimbau masyarakat tidak lagi takut terhadap premanisme atau malah bersikap tidak mau tahu, melainkan memberantas bersama dengan pemerintah setempat dan pihak berwenang.

"Memberantas bukan berarti main fisik atau hakim sendiri, tapi laporkan pada kelopisian," ujarnya.

Secara umum ia menilai setiap individu membutuhkan rasa aman dan pemerintah perlu pula memberikan rasa nyaman tersebut.

"Jangan hanya memanfaatkan potensi daerah yang ada dan mengembangkannya, namun perbaiki tata kelola dan beri rasa aman pada masyarakat," katanya.

Sebelumnya seorang anggota TNI dari Korem 032/Wirabraja Sumbar, Kopral Dua (Kopda) Erison dikeroyok oleh tujuh orang preman di kawasan Pasar Raya Padang pada Selasa (25/10) karena menghalangi aksi pencopetan yang dilakukan salah seorang pelaku.

Kepala Penerangan Korem (Kapenrem), Mayor Kav Deswanto menjelaskan kejadian berawal saat korban mengajak anaknya ke Pasar Raya Padang, kemudian melihat seorang pencopet akan mengambil dompet seorang wanita.

Melihat hal itu, korban berusaha menegur pencopet agar menghentikan aksinya. Namun, karena tidak senang dengan tindakaan korban, pencopet memanggil rekan-rekannya dan menghajar korban, memukuli dengan kayu, botol dan beberapa hantaman.

Akibatnya Kopda Erison babak belur dan mengalami luka robek di bagian kepala belakang sebelah kanan serta luka lebam di bagian wajah dan sekujur tubuh. (*)