BMKG Ketaping: Tahun Ini Cuaca Ekstrim Terparah

id BMKG

BMKG Ketaping: Tahun Ini Cuaca Ekstrim Terparah

Ilustrasi, cuaca ekstrim. (Antara)

Padang, (Antara Sumbar) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ketaping Padangpariaman, Sumatera Barat, menyampaikan bahwa cuaca ekstrim yang melanda Sumbar akhir-akhir ini merupakan yang terparah selama beberapa tahun terakhir.

"Ada beberapa daerah yang terus menerus diguyur hujan, dan beberapa daerah lainnya tidak pernah hujan sama sekali," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Ketaping Padangpariaman Budi Samiaji saat dikonfirmasi dari Padang, Kamis.

Ia menyebutkan daerah yang sering hujan di antaranya Kota Padang, Kabupaten Agam, Padangpariaman, Pesisir Selatan, Kepulauan Mentawai dan sekitarnya.

Kemudian daerah yang tidak hujan sama sekali yakni Kabupaten Limapuluh Kota, Payakumbuh, Dharmasraya, dan Pasaman.

"Daerah yang tidak hujan sama sekali tersebut karena merupakan daerah bayangan hujan," katanya.

Daerah bayangan hujan adalah daerah di belakang atau di sekitar gunung, yang jumlah curah hujannya lebih sedikit daripada curah hujan di muka gunung.

"Kondisi ini dalam beberapa tahun terakhir, saat ini merupakan yang terparah," kata dia.

Biasanya, kata dia, jika daerah pesisir pantai sudah hujan lebat maka daerah bayang hujan tersebut juga akan turun hujan. Namun sekarang tidak lagi seperti itu.

"Fenomena ini sedang kami bahas," kata dia pula.

Sebelumnya ratusan warga di Kecamatan Koto Baru, Kabupaten Dharmasraya mengalami kesulitan air bersih akibat kemarau panjang yang melanda daerah itu sejak berapa bulan terakhir.

"Sebulan ini hujan nyaris tidak turun, akibatnya sumur masyarakat kekeringan. Bahkan kondisi terparah telah kami rasakan sejak dua minggu terakhir," kata warga Koto Baru Desi (37).

Kemudian wilayah lainnya yang juga terjadi kemarau panjang hingga kebakaran hutan adalah Kabupaten Limapuluh Kota.

Bupati Limapuluh Kota Irfendi Arbi mengimbau masyarakat setempat agar waspada terhadap kebakaran mengingat kamarau panjang yang melanda daerah itu sejak beberapa bulan belakangan. (*)