Warga Mapattunggul Pasaman Masih Kesulitan Air Bersih

id Air Bersih

Warga Mapattunggul Pasaman Masih Kesulitan Air Bersih

Ilustrasi, warga kesulitan mendapatkan air bersih. (Antara)

Lubuk Sikaping, (Antara Sumbar) - Masyarakat di Kecamatan Mapattunggul, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, hingga kini masih kesulitan mendapatkan air bersih untuk keperluan sehari-hari karena musim kemarau menyebabkan sumur dan sungai mengering.

Bismar (45) warga Muaro Tais Kecamatan Mapattunggul mengatakan kondisi itu diperparah karena pasokan air bersih dari sumber air bantuan program pemerintah juga sudah tidak mengalir lagi.

"Sekarang ini jangankan untuk pertanian, kebutuhan air bersih untuk minum, mencuci, mandi saja sudah susah dan berjalan hampir sebulan," katanya.

Masyarakat yang ada di Jorong Benai, Nagari Muaro Tais, Kecamatan Mapattunggul berharap kepada pemerintah setempat untuk mendatangkan pasokan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

"Saat ini yang menjadi solusi bagi masyarakat adalah bantuan air bersih. Ini yang sangat diharapkan oleh masyarakat untuk kebutuhan minum dan memasak," ujarnya.

Mardalis (50) warga Jorong Pintu Padang, Kecamatan Mapattunggul mengatakan hal yang sama. Warga yang ada di daerah itu telah mengalami kesulitan untuk mendapatkan air bersih sejak lebih dari dua bulan terakhir.

"Di sini musim kemarau sudah terjadi sejak enam bulan lalu. Jadi sumber air yang biasa kami gunakan juga sudah tidak mengalir lagi," ujarnya.

Sebelumnya, untuk mendapatkan air warga setempat setiap hari harus antre dengan menggunakan jerigen pergi ke mata air Simpang Salekoh yang sangat jauh dari permukiman warga.

"Kami bisa antre sampai pukul 03.00 WIB dini hari. Anak-anak sekolah pergi mandi sekitar pukul 04.30 WIB dini hari, supaya tidak terlambat berangkat ke sekolah. Bahkan airnya tidak mencukupi untuk seluruh kebutuhan warga di sini yang berjumlah 187 Kepala Keluarga," katanya.

Menurutnya, dulu memang ada bantuan dari PDAM yang datang ke Jorong Pintu Padang untuk memasok air bersih. Tapi sekarang tidak pernah datang lagi.

"Kami sangat berharap bantuan air bersih dari PDAM ini minimal datang sekali dalam dua hari sehingga kesulitan warga untuk mendapatkan air bersih menjadi berkurang," ujarnya. (*)