Painan (Antara Sumbar) - Warga Nagari (Desa Adat) Kambang Barat, Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, M Rizal (51) memanfaatkan barang bekas untuk membuat karya seni berupa miniatur kapal.
Bapak satu anak itu di Painan, Jumat mengatakan, kegiatan tersebut sudah dilakoninya sejak 1999, usai melepaskan pekerjaan pada sebuah perusahaan konstruksi di Jakarta.
Sesampainya di kampung halaman, dia harus memutar otak untuk tetap bisa memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Akhirnya dia memutuskan mengolah barang bekas seperti kayu, tutup lem dan benang tidak terpakai menjadi miniatur kapal.
Setidaknya dalam sebulan dari penjualan karya seni tersebut ia mendapatkan uang satu sampai dua juta rupiah.
Awalnya, kata dia, banyak yang memandang kegiatan yang digeluti sebelah mata namun karena ketekunan serta terus berinovasi banyak pelanggan yang rutin mendatangi rumahnya.
"Kebetulan rumah saya persis menghadap ke Jalan Lintas Sumatera Padang-Bengkulu. Jadi miniatur tersebut saya pajang di depan rumah dan ada beberapa pelanggan lintas provinsi yang sudah menjadi pelanggan tetap, katanya dijadikan 'oleh-oleh' untuk sanak saudara," ungkapnya.
Dalam sehari Rizal mengaku bisa memproduksi satu unit miniatur kalau ukurannya agak besar bisa diselesaikan dalam waktu dua sampai tiga hari.
Beberapa kesulitan dalam memproduksi di antaranya kurangnya peralatan seperti gergaji, bor dan juga kompresor sehingga semuanya dilaksanakan secara manual.
"Kalau semua peralatan ada, selain pengerjaannya cepat, hasilnya tentu juga akan lebih bagus," katanya.
Adapun ukuran miniatur kapal yang dijual diantaranya ukuran 50 centimeter seharga Rp350 ribu, ukuran 20 centimeter seharga Rp100 ribu dan lebih kecil Rp50 ribu. Namun ukuran tersebut bisa disesuaikan dengan selera pemesan.
Selain kurangnya peralatan kendala lain yang dia hadapi adalah tidak maksimalnya pemasaran sehingga penjualannya pun apa adanya.
"Informasinya dari mulut ke mulut, terus diantara pembeli ada yang memajangnya di akun sosial media dari sanalah karya seni saya tersebar kepada calon pembeli lainnya," katanya.
Ia menambahkan, sejauh ini belum ada perhatian khusus dari pemerintah kabupaten baik penyediaan alat hingga membantu memasarkan.
Walaupun demikian, ada pejabat dari kabupaten yang telah mengunjunginya dan mengungkap ketertarikan terhadap miniatur yang ia produksi.
Sebelumnya, Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni mengungkapkan, Satuan Kerja Perangkat Dinas terkait harus jeli melihat munculnya karya seni ataupun sejenis yang bisa mendukung sektor pariwisata.
"Sehingga wisatawan yang datang tidak hanya terpesona dengan keindahan alam Pesisir Selatan namun juga oleh karya seni yang ada," katanya.
Anggota DPRD setempat, Dalisman mendorong pemerintah kabupaten memberikan perhatian lebih kepada M Rizal, minimal mendatangi rumahnya karena banyak warga lainnya yang memiliki potensi namun kesulitan mengembangkan diri. *
Berita Terkait
Pemprov Sumbar gelar nonton bareng semifinal AFC U23 di enam lokasi
Minggu, 28 April 2024 20:57 Wib
BKSDA Sumbar tangani lima konflik satwa liar di dua kabupaten
Minggu, 28 April 2024 15:04 Wib
Bawaslu Pasaman Barat evaluasi 32 panwaslu kecamatan existing
Minggu, 28 April 2024 14:22 Wib
Pemkot Pariaman evaluasi pelaksanaan Piaman Barayo
Minggu, 28 April 2024 14:20 Wib
DJPb: Ekonomi Sumbar membaik di saat perlambatan ekonomi global
Minggu, 28 April 2024 9:42 Wib
Gubernur: Ruas tol Padang-Sicincin tuntas Juli 2024
Sabtu, 27 April 2024 19:29 Wib
Pemkot Pariaman catat PAD parkir Libur Lebaran Rp51,6 juta
Sabtu, 27 April 2024 18:30 Wib
Pariaman wacanakan tampilkan hiburan di empat objek wisata berbayar saat lebaran
Sabtu, 27 April 2024 18:28 Wib