Tujuh Sungai Aliri Danau Maninjau Kering

id danau maninjau

Tujuh Sungai Aliri Danau Maninjau Kering

Ilustrasi - Siswa dan Satgas BPBD Kabupaten Agam membuang enceng gondong yang ada di Danau Maninjau. (ANTARA SUMBAR)

Lubuk Basung, (Antara Sumbar) - Sebanyak tujuh sungai yang mengaliri Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, kering akibat alih fungsi hutan menjadi kebun dan penebangan hutan secara liar.

Tokoh Masyarakat Tanjung Raya Syukirman di Lubuk Basung, Senin, mengatakan ketujuh sungai yang kering itu seperti, Sungai Kumayo, Balak, Limau Sundai, Muaro Pisang, Maransi, Kularian, Karambiak dan Asam.

"Saat ini hanya Sungai Kularian yang masih aktif memberikan kontribusi air ke danau vulkanik itu," sebutnya.

Ia mengatakan dengan keringnya tujuh sungai itu maka air danau menjadi berkurang dan mengakibatkan danau itu tercemar.

Ia berharap Pemkab Agam melakukan rehabilitasi hutan di sekitar Danau Maninjau.

"Ini harus dilakukan agar hutan terjaga dengan baik sehingga air sungai akan tetap ada," katanya.

Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Agam Yulnasri, pihaknya telah melakukan rehabilitasi hutan di sekeliling Danau Maninjau semenjak beberapa tahun lalu.

"Penanaman hutan ini melibatkan masyarakat sekitar," katanya.

Pada 2016, Yayasan Hutan Lestari Indonesia (YHLI) juga melakukan penanaman 10.000 bibit pohon pelindung di sekeliling Danau Maninjau.

Keringnya air sungai ini disebabkan ahli fungsi hutan menjadi kebun, penebangan hutan secara liar dan pengaruh gempa bumi yang terjadi pada 30 September 2009 yang mengakibatkan banyaknya pohon tumbang.

Anggota DPRD Agam Muhammad Abrar mengatakan pemkab setempat harus melakukan penelitian untuk mencari penyebab keringnya air danau itu dengan cara menurunkan tim.

"Tim ini harus menyusuri sungai yang kering itu, sehingga akan mengetahui penyebabnya apakah akibat penebangan liar atau fenomena alam," katanya. (*)