New York, (Antara Sumbar) - Saham-saham di Wall Street berakhir bervariasi pada Rabu (Kamis pagi WIB), karena para investor mempertimbangkan reli tajam harga minyak di tengah sejumlah laporan ekonomi.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik tipis 1,98 poin atau 0,01 persen menjadi berakhir di 19.123,58 poin. Sementara itu, indeks S&P 500 turun 5,85 poin atau 0,27 persen menjadi ditutup pada 2.198,81 poin dan indeks komposit Nasdaq berkurang 56,24 poin atau 1,05 persen menjadi 5.323,68 poin.
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) pada Rabu memutuskan untuk memangkas produksi minyaknya sebesar 1,2 juta barel per hari, menetapkan pagu produksi minyak di 32,5 juta barel per hari.
Pengurangan produksi itu efektif dari 1 Januari 2017, dan merupakan pengurangan minyak pertama kartel sejak 2008. Pengurangan ini sedang dikoordinasikan dengan negara non-OPEC, Rusia, yang berjanji akan memangkas produksinya 300.000 barel per hari.
Kedua kontrak, minyak mentah AS dan minyak mentah Brent meroket sekitar sembilan persen pada Rabu, menyusul berita kesepakatan pemotongan produksi OPEC. Terangkat oleh harga minyak yang melonjak, sektor energi naik tajam 4,82 persen sebagai peraih keuntungan terbesar (top gainers) dalam sepuluh sektor S&P 500.
Di sisi ekonomi, pendapatan pribadi AS pada Oktober meningkat 98,6 miliar dolar AS, atau 0,6 persen, mengalahkan konsensus pasar 0,4 persen, menurut Departemen Perdagangan, Rabu.
"Sejak Mei, pertumbuhan pendapatan pribadi telah mengalami percepatan dari 3,4 persen menjadi 3,9 persen. Inflasi inti telah mengalami akselerasi dari 1,31 persen pada Juli 2015 menjadi 1,74 persen, tertinggi dalam dua setengah tahun terakhir. Keduanya memberikan alasan bagi FOMC untuk menghapus beberapa kebijakan akomodatif, yang adalah bagaimana mereka mencirikan keputusan suku bunga Desember mereka," kata Chris Low, kepala ekonom di FTN Financial.
Sementara itu, lapangan kerja sektor swasta AS meningkat 216.000 pekerjaan dari Oktober ke November, jauh di atas perkiraan pasar, menurut ADP National Employment Report untuk November pada Rabu.
Angka ADP diawasi ketat sebagai pra-indikator untuk laporan pekerjaan non pertanian yang akan dirilis pada Jumat (2/12).
Laporan survei Beige Book Federal Reserve AS yang dirilis pada sore hari juga dalam fokus. Laporan dari dua belas distrik Federal Reserve mengindikasikan bahwa perekonomian terus berkembang di sebagian besar wilayah mulai awal Oktober sampai pertengahan November, kata Beige Book. (*)
Berita Terkait
Saham Wall Street ditutup lebih tinggi, Dow bukukan kenaikan hari kedelapan
Kamis, 20 Juli 2023 7:41 Wib
Jokowi dijadwalkan temui pelajar dan resmikan Papua Street Carnival
Jumat, 7 Juli 2023 8:48 Wib
Saham-saham Wall Street Sabtu pagi berakhir turun tajam tertekan kecemasan penularan bank
Sabtu, 18 Maret 2023 6:47 Wib
Saham-saham Wall St Selasa pagi sebagian besar turun terseret saham bank, Nasdaq menguat
Selasa, 14 Maret 2023 7:09 Wib
Saham-saham Wall Street Kamis pagi beragam, investor bidik data pekerjaan mendatang
Kamis, 9 Maret 2023 7:11 Wib
Saham-saham Wall St Rabu pagi anjlok imbas Powell isyaratkan kenaikan suku bunga lebih tajam
Rabu, 8 Maret 2023 6:28 Wib
Saham-saham Wall Street Selasa pagi ditutup beragam jelang kesaksian Powell, laporan pekerjaan
Selasa, 7 Maret 2023 6:34 Wib
Saham-saham Wall Street Jumat pagi menetap lebih tinggi setelah imbal hasil obligasi melemah
Jumat, 3 Maret 2023 6:20 Wib