Kunjungan Wisatawan ke Sumbar Naik 45,59 Persen

id wisatawan

Kunjungan Wisatawan ke Sumbar Naik 45,59 Persen

Dua orang wisatawan asing membantu nelayan menepikan perahu, di pantai Sungai Pinang, Kec. Koto XI Tarusan, Kab.Pesisir Selatan, Sumbar. (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/13)

Padang, (Antara Sumbar) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat (Sumbar), mencatat kunjungan wisatawan asing ke provinsi itu pada Oktober 2016 mencapai 4.980 orang atau naik 45,59 persen dibandingkan September yang hanya 3.329 orang.

"Wisatawan asal Malaysia masih mendominasi kunjungan ke Sumbar yang mencapai 2.795 orang pada September," kata Kepala BPS Sumbar, Dody Herlando di Padang, Jumat.

Menurutnya kunjungan wisatawan pada Oktober memberikan kontribusi sebesar 0,51 persen terhadap total wisman yang berkunjung ke Indonesia sebanyak 980.772 orang.

Kemudian kunjungan wisatawan dari Australia 167 orang, Thailand 37 orang, Inggris 29 orang, Perancis 25 orang, Tiongkok 24 orang, Singapura 20 orang, Amerika Serikat 19 orang, Jepang 18 orang, Jerman 12 orang dan negara lainnya 810 orang.

Ia memastikan jumlah yang terdata tersebut adalah mereka yang masuk melalui imigrasi di Bandara Internasional Minangkabau, jika sebelumnya dari Jakarta atau Medan maka akan di data di bandara kedatangan.

Sementara Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita) Sumbar, Ian Hanafiah mengatakan perlu pembenahan infrastruktur di Sumbar untuk meningkatkan minat wisatawan berkunjung ke daerah ini.

"Peningkatan kapasitas jalan perlu dilakukan terutama pada rute favorit jalur Padang-Bukittinggi karena saat ini sudah terlalu padat," katanya.

Kemudian ia menyarankan rumah makan dan restoran yang ada di Padang perlu membuat variasi menu agar wisatawan tidak bosan.

"Pagi makan nasi Padang, siang juga, malam kembali nasi Padang, kalau tiga hari tentu wisatawan akan bosan," katanya.

Menurutnya masakan Padang cukup enak tapi perlu ada variasi dengan masakan nusantara lainnya.

Dulu ada beberapa rumah makan dengan menu masakan dari daerah lain tapi tidak bertahan lama, sekarang ada beberapa restoran yang dinilai bisa menyediakannya, ujarnya. (*)