Sumbar Siapkan Tiga Strategi Genjot Pertumbuhan Ekonomi

id Irwan Prayitno

Sumbar Siapkan Tiga Strategi Genjot Pertumbuhan Ekonomi

Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno.

Padang, (Antara Sumbar) - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menyiapkan tiga strategi untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi pada 2017 dengan target angka sekitar 5,3 persen hingga 5,7 persen.

"Ada tiga cara yang dilakukan agar pertumbuhan ekonomi 2017 bisa lebih tinggi yaitu percepatan penyerapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), mempermudah investasi dan menggenjot sektor pariwisata," kata Gubernur Sumbar Irwan Prayitno di Padang, Selasa.

Ia menyampaikan hal itu pada pertemuan tahunan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumbar dengan tema Mengoptimalkan Potensi dan Memperkuat Resiliensi dihadiri pemangku kepentingan terkait.

Irwan menyarankan untuk mempercepat penyerapan APBD pemerintah daerah harus segera mempersiapkan segala prosedur dan persyaratan agar pada Januari 2017 proyek pembangunan sudah bisa dilaksanakan.

"Jika sejak awal tahun tender sudah bisa dilaksanakan maka penyerapan anggaran akan lebih cepat sehingga akan menggerakkan perekonomian," ujarnya.

Kemudian, ia mengharapkan pemerintah daerah harus mempermudah investasi masuk ke Sumbar karena jika hanya mengandalkan ekspor saat ini kondisi ekonomi global sedang lesu.

"Pekan lalu saya baru kembali dari Perth, Australia dan beberapa pihak tertarik untuk ikut berinvestasi di Sumbar terutama pada sektor pariwisata," katanya.

Ia mengatakan selama ini kondisi ekonomi Sumbar tidak terpengaruh secara langsung dengan kondisi global karena Sumbar tidak memiliki komoditas strategis seperti minyak bumi.

Berikutnya cara yang paling efektif menggerakkan pertumbuhan ekonomi adalah dengan mengembangkan sektor pariwisata.

"Ketika sektor pariwisata berkembang maka ekonomi masyarakat akan hidup, uang akan beredar karena pengunjung akan makan dan minum, berbelanja oleh-oleh hingga menyewa kendaraan," katanya.

Menurutnya menjadikan pariwisata sebagai salah satu sektor andalan juga akan menekan angka kemiskinan karena fakta membuktikan daerah-daerah tujuan wisata seperti Bali dan Yogyakarta angka kemiskinannya relatif rendah.

Karena itu kepada pemerintah daerah mari perbaiki objek wisata yang ada, rangkul masyarakat setempat, kalau lokasi tersebut ramai masyarakat akan sejahtera, kata dia.

Ia menyampaikan pemerintah provinsi siap membantu daerah yang ingin mengembangkan pariwisata dengan kucuran dana dengan syarat harus serius.

Sementara Kepala perwakilan BI Sumbar, Puji Atmoko menyampaikan perkembangan ekonomi Sumbar pada 2016 relatif berfluktuasi yang dipengaruhi dinamika ekonomi global dan nasional.

Setelah tiga triwulan terakhir pertumbuhan ekonomi Sumbar tertinggi di Sumatera pada triwulan III 2016 hanya tumbuh 4,82 persen, kata dia.

Ia melihat perlambatan pertumbuhan ekonomi terjadi akibat kontraksi konsumsi pemerintah dan penurunan investasi.

Kebijakan penghematan ruang fiskal dalam bentuk penundaan dana transfer daerah dan belum maksimalnya kontribusi investasi berdampak pada pelemahan kinerja ekonomi, ujarnya.

Puji memperkirakan pada 2017 ekonomi Sumbar dapat tumbuh 5,3 persen sampai dengan 5,7 persen ditopang konsumsi swasta, perbaikan investasi dan belanja modal pemerintah serta pemulihan kinerja ekspor. (*)