Legislator: Pemkot Evaluasi Pelaksanaan Festival Dayung Palinggam

id Legislator

Padang, (Antara Sumbar) - Anggota DPRD Kota Padang, Sumatera Barat, Azirwan meminta pemerintah setempat mengevaluasi pelaksanaan Festival Dayung Palinggam beberapa waktu lalu sebab berakhir dengan kericuhan dan aksi lempar batu.

"Kericuhan yang terjadi itu sangat disayangkan sehingga pemerintah perlu mengevaluasi, apalagi agenda itu dianggarkan pada APBD Kota Padang," kata dia di Padang, Kamis.

Ia mengatakan olahraga tradisional dayung anak nagari tersebut bukanlah pertandingan yang digelar sekelompok kepanitiaan daerah saja, melainkan masuk dalam agenda pemerintah kota sehingga hendaknya tidak terjadi lagi pada tahun selanjutnya.

Menurutnya, kericuhan yang terjadi beberapa waktu lalu dalam even tersebut dinilai disebabkan perencanaan panitia penyelenggara yang tidak maksimal, padahal sudah dilaksanakan kali kedua di tempat yang sama.

"Dinas Budaya dan Pariwisata harus komit terkait pelaksanaan even itu," ujarnya.

Senada dengan itu Ketua Komisi IV DPRD Kota Padang, Surya Jufri mengatakan adanya kericuhan dan aksi lempar batu pada penutupan Festival Dayung Palinggam ke-II menunjukan panitia pelaksana tidak merencanakan pelaksanaan even itu secara matang.

Padahal, katanya, even itu harusnya dapat menjadi kebanggaan masyarakat Minangkabau khususnya Kota Padang, apalagi pelaksanaannya beriringan dengan kedatangan tamu Asia Tenggara ke daerah itu.

Ia menilai harusnya panitia pelaksana memprogramkan maksimal sebelum pelaksanaan, termasuk pula Dinas Pariwisata sebagai penanggung jawab dalam menggelar even tersebut.

"Dinas Pariwisata segera evaluasi," tegasnya.

Menurutnya, seharusnya pemerintah setempat melakukan pengawasan terhadap penyelenggara kegiatan termasuk pendekatan kepada masyarakat setempat, atlet dayung serta panitia agar bersikap sportif dalam pelaksanaan kegiatan.

Sedangkan kenyataan yang ditemui di lapangan, katanya, malah terjadi kericuhan yang membuktikan kegiatan tersebut tidak dipersiapkan maksimal.

"Kericuhan itu juga menjadi bentuk evaluasi bagi DPRD Padang terkait penyelenggaraan even serupa ke depannya," ujarnya.

Sementara Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Kota Padang, Medi Iswandi mengatakan peristiwa yang terjadi dalam even Festival Dayung Palinggam beberapa waktu lalu itu tidak akan terulang lagi ke depannya.

Ia mengakui memang seharusnya olahraga anak nagari itu dilestarikan dan tidak diwarnai aksi pertengkaran, kericuhan atau aksi serupa antar kampung.

"Ini jadi bahan evaluasi, apalagi rasa persaudaraan dan sportifitas harusnya jadi hal utama dalam pelaksanaan perlombaan," katanya.

Ia menjelaskan insiden yang terjadi pada Festival Dayung Palinggam seharusnya tidak disoroti secara negatif, melainkan perlu dicermati positif karena inti penyelenggaraan even itu mengangkat nilai-nilai budaya tradisional untuk pemersatu masyarakat antar kampung.

Apalagi pemerintah sedang giat-giatnya menggalakkan pariwisata sehingga kegiatan budaya tradisional menjadi salah satu hal yang perlu perhatian serius dari pemerintah setempat dalam rangka peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat.

"Kami tidak bisa menyalahkan siapa pun agar tidak membesar-besarkan persoalaan ini. Jangan sampai berimbas perpecahan antarmasyarakat," katanya.

Ia menambahkan kegagalan dalam pelaksanaan Festival Dayung Palinggam ke-II merupakan tanggung jawab bersama dan jadi bahan evaluasi tiap pihak terkait. (*)