Pariaman Operasi Khusus Tanam Cabai dan Bawang

id cabai

Pariaman Operasi Khusus Tanam Cabai dan Bawang

Petani memetik cabai keriting di lahan pertanian Medini, Kudus, Jawa Tengah. (ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho)

Pariaman, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat, akan melakukan operasi khusus menanam 20 hektare bawang merah dan cabai keriting pada 2017 dalam upaya mengantisipasi lonjakan harga kedua komoditas itu.

Kepala Dinas Pertanian setempat, Agusriatman, di Pariaman, Selasa, menyebutkan program operasi khusus merupakan upaya pemerintah setempat dalam menekan dan mengantisipasi kekurangan serta lonjakan harga dua komoditas tersebut.

"Dua komoditas tersebut sering terkendala di pasaran akibat kurangnya pasokan dan tingginya harga. Oleh karena itu program operasi khusus diharapkan bisa menyeimbangkan saat terjadi persoalan ketersedian bahan pangan di masyarakat," katanya.

Ia menyebutkan 10 hektare cabai merah keriting dan 10 hektare bawang merah akan ditanam melalui program operasi khusus di empat kecamatan, yakni Pariaman Tengah, Pariaman Timur, Pariaman Utara dan Pariaman Selatan.

Menurutnya empat kecamatan di kota itu sangat strategis sekali untuk dilakukan penanaman cabai keriting dan bawang merah terutama Kecamatan Pariaman Timur karena daerah perbukitan.

Ia menambahkan jika program operasi khusus cabai merah dan bawang merah dapat terealisasi dengan baik, maka diyakini Kota Pariaman mampu menjadi daerah penyedia dua komoditas tersebut untuk provinsi Sumbar.

Ia mengatakan saat ini pemerintah setempat sedang menyusun proposal bantuan dana kepada Kementerian Pertanian untuk menyukseskan program tersebut.

Sementara itu Endarmy, salah seorang anggota DPRD Provinsi Sumbar, saat mengunjungi daerah itu mengapresiasi upaya yang dilakukan pemerintah setempat dalam mengantisipasi kekurangan dua bahan pokok itu.

Menurutnya langkah tersebut harus didorong oleh semua pihak, termasuk masyarakat setempat. Ia menilai jika program operasi khusus cabai merah dan bawang merah yang sedang dirancang berhasil, maka Kota Pariaman bisa menjadi daerah penyedia dua komoditas tersebut.

"Masyarakat juga harus memulai menanam sayur dan buah-buahan terutama di pekarangan rumah untuk mengantisipasi lonjakan harga dan ketersedian bahan di pasaran," katanya. (*)