2017, Solok Selatan Cetak Sawah 116,4 Hektare

id cetak sawah

2017, Solok Selatan Cetak Sawah 116,4 Hektare

Sawah.

Padang Aro, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat akan mencetak sawah baru seluas 116,4 hektare untuk meningkatkan produksi padi tahun 2017.

"Kami mendapat jatah cetak sawah baru pada 2017 seluas 116,4 hektare di lima titik yang sudah dilakukan survei dan memenuhi persyaratan," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Perikanan dan Peternakan Solok Selatan, Zamzami di Padang Aro, Jumat.

Sedangkan untuk proses cetak sawah baru pada 2017, sebutnya pemerintah masih melakukan kerja sama dengan TNI karena hasilnya memuaskan.

Ia mengatakan lima titik yang akan dilakukan cetak sawah baru yaitu untuk Kecamatan Sangir berada di Jorong Liki Nagari Lubuak Gadang Selatan dengan Kelompok tani Salingka seluas 53 hektare.

Selanjutnya Jorong Gaduang Nagari Lubuak Gadang Timur dengan kelompok tani Rancak Saiyo sembilan hektare, Jorong Sampu Nagari Lubuak Gadang Utara melalui kelompok Sungai Bayu Subur seluas 5,3 hektare.

Seterusnya di Kecamatan Sangir Jujuan dua titik berada di Jorong Koto Japang Nagari Padang Air Dingin dengan kelompok Lanungan Ketek 8,1 hektare serta Jorong Koto Ranah Nagari Padang Limau Sundai kelompoknya Payung Sekaki seluas 41 hektare.

"Gapoktan Rancak Saiyo dan Bayu Subur merupakan yang kedua kali secara beruntun mendapat kesempatan cetak sawah baru," katanya.

Pada 2016, Gapoktan Sungai Bayu Subur Nagari Lubuak Gadang Utara sudah dilakukan cetak sawah baru seluas 16,21 ha dan kelompok tani Rancak Saiyo 29,61 hektare.

Kedua kelompok ini, katanya kembali mendapat jatah cetak sawah baru karena pada aloksi 2016 belum semuanya di akomodir sehingga dilanjutkan 2017.

Untuk lokasi Rancak Saiyo, katanya dinilai cukup berhasil karena sekarang padi milik kelompok cukup bagus dan hasilnya diharapkan bisa menunjang produksi padi nasional.

Sedangkan untuk cetak sawah baru 2016, katanya, yang sudah panen berada di Ranah Pantai Cermin seluas sembilan hektare dengan produksi setiap hektarenya mencapai 3,8 ton.

Untuk 2017, sebutnya yang akan diantisipasi adalah proses tanam oleh masyarakat yang terlambat.

"Usai dicetak petani terkadang cenderung agak lambat melakukan penanaman dan ini yang akan kita atasi nantinya," katanya.

Ia menambahkan, Solok Selatan sebetulnya mengusulkan cetak sawah baru pada 2017 seluas 228 ha tetapi yang disetujui 116,4 hektare.

Wali Nagari Lubuak Gadang Timur, Kasri mengatakan di wilayahnya sudah sulit menemukan lahan untuk cetak sawah baru, karena terkendala hutan lindung dan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).

"Setelah Kelompok Rancak Saiyo ini selesai cetak sawah baru tidak ada lagi lahan yang bisa dimanfaatkan karena terkendala hutan lindung dan TNKS," katanya. (*)