Wabup Tutup Pacu Jawi di Pariangan Nagari Terindah Dunia

id Wabup tutup

Wabup Tutup Pacu Jawi di Pariangan Nagari Terindah Dunia

Wakil Bupati Tanah Datar Zuldafri Darma menutup acara pacu jawi di Nagari Tuo Pariangan dihadiri para tokoh adat dan masyarakat setepat, Sabtu (24/12). (ANTARA SUMBAR/Irfan Taufik)

Batusangkar, (Antara Sumbar) - Wakil Bupati Tanah Datar Zuldafri Darma menutup acara pacu jawi di Nagari Tuo Pariangan yang dinobatkan oleh salah satu majalah terbitan negara Amerika Serikat sebagai satu daerah yang terindah di dunia.

"Kegiatan pacu jawi ini perlu dilestarikan sebagai budaya dan tradisi masyarakat daerah agar tidak punah karena sangat unik, antik, dan menarik " katanya saat menutup pacu jawi di hamparan sawah Tabek Lahia, Jorong Guguak, Nagari Pariangan, Sabtu.

Ia menyebutkan pacu jawi ini sangat unik dan menarik sehingga menjadi salah satu agenda pariwisata yang disukai para fotografer dan wisatawan lokal maupun mancanegara.

Di sisi lain, tambahnya, pacu jawi mempunyai dampak positif bagi perekonomian dan sosial budaya masyarakat yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.

Untuk itu, Ia berharap pemerintahan nagari setempat dapat memadukan alek pacu jawi sebagai budaya lokal dengan keindahan alam yang dimiliki sehingga mampu menarik banyak wisatawan dan akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Wali Nagari Pariangan Mulkhairi menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kesediaan wakil bupati Tanah Datar menyaksikan dari dekat kegiatan pariwisata di nagari ini.

Ia menyebutkan saat ini kegiatan pacu jawi bukan lagi milik anak nagari semata atau orang Tanah Datar saja, tapi sudah mendunia.

Untuk itu, pemerintahan nagari dan masyarakat akan tetap mempertahankan tradisi seperti ini dan tidak terpengaruh dengan budaya asing di era globalisasi ini.

Ketua Persatuan Olahraga Pacu Jawi (Porwi) Tanah Datar Khairul Fahmi mengatakan atraksi pacu jawi ini merupakan permainan tradisional masyarakat di Kabupaten Tanah Datar yang diaplikasikan sebagai hiburan masyarakat setempat.

"Pacu jawi digelar untuk mengisi masa setelah panen padi sampai musim bercocok tanam yang prosesinya dilaksanakan secara adat Minangkabau," ucapnya.

Selain itu juga sebagai arena untuk melatih sapi peliharaan masyarakat agar sehat dan bernilai harga tinggi.

Ikut menyaksikan iven pacu jawi ini Camat Pariangan Suhardi, Ketua LKAAM Pariangan A. Datuk Andomo, tokoh adat dan tokoh masyarakat, puluhan fotografer mancanegara serta ratusan masyarakat penggemar dan pecandu olahraga pacu jawi se-Tanah Datar. (*)