Pemkot Padang Larang Berwisata di Koto Pulai

id Mahyeldi Ansharullah

Pemkot Padang Larang Berwisata di Koto Pulai

Wako Padang, Mahyeldi Ansharullah. (Antara)

Padang, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kota Padang, Sumatera Barat melarang warga atau wisatawan untuk berwisata di chek dam bendungan Koto Pulai, Kecamatan Koto Tangah yang rusak akibat banjir dan membentuk aliran air.

"Objek tersebut bukan arena wisata karena berada pada aliran berbahaya dan tidak direkomendasikan dikunjungi," kata Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah di Padang, Selasa.

Menurut Mahyeldi banyaknya pengunjung datang dan masuk ke sekitar kerusakan bendungan tersebut bukan bagian dari wisata di Kota Padang sebab di tempat tersebut terdapat aliran deras.

Bila terjadi hujan lebat, katanya daerah tersebut akan terjadi aliran deras dengan naiknya permukaan air sungai, sehingga objek yang ada bisa tersapu.

Hal ini sebutnya telah jadi kajian dari instansi lingkungan dan dinas Pekerjaan Umum untuk memperbaiki kerusakan tersebut di masa depan.

"Bila warga tetap penasaran, silahkan saja melihat dari jauh tidak perlu turun langsung," tambahnya.

Beberapa waktu lalu kata Mahyeldi pihaknya telah mengobservasi wilayah tersebut dan hasilnya memang berbahaya, meski ada potensi wisata namun keselamatan warga lebih diutamakan.

"Masih banyak wisata lain di Padang yang aman dan nyaman," katanya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Padang Medi Iswandi menambahkan bendungan di Koto Pulai bukan dari rekomendasi wisata pemerintah.

Saat ini kata dia wisata di tepi sungai masih butuh kajian mendalam termasuk di Lubuk Minturun, Lubuk Paraku dan sebagainya.

Sementara itu salah satu warga yang ada di Koto Tangah Ani (59) berharap bendungan di daerah tersebut segera diperbaiki.

Menurutnya kerusakan bendungan tersebut menjadikan kekhawatiran berhentinya pasokan air untuk penduduk atau irigasi.

"Kami apresiasi pemerintah memberi perhatian pada kerusakan tersebut," katanya. (*)