Kimia Farma Targetkan Bangun 100 Gerai Baru

id kimia farma

Kimia Farma Targetkan Bangun 100 Gerai Baru

Ilustrasi obat. (Antara) ( )

Jakarta, (Antara Sumbar) - PT Kimia Farma Tbk melalui anak usahanya PT Kimia Farma Apotek manargetkan membangun 100 gerai baru di seluruh Indonesia tahun 2017 ini.

"Ya betul. Anggaran ekspansi kami siapkan investasinya sekitar Rp20 miliar," kata Dirut PT Kimia Farma Apotek Imam Fathorrahman, saat dihubungi di Jakarta, Minggu.

Menurut Imam, jika rencana tersebut terealisasi maka pada tahun ini total gerai atau apotek Kimia Farma di seluruh Indonesia menjadi 1000-an unit, mengingat hingga saat ini sudah ada 900 gerai di seluruh Indonesia.

"Dari 900-an gerai tersebut, total omzet penjualan obat-obatan tahun lalu diperkirakan mencapai Rp1,3 triliun," katanya lagi.

Namun, Imam belum merinci lokasi dan sebaran gerai baru tersebut, di luar Pulau Jawa atau lainnya.

Imam juga menjelaskan, sebagai komitmen untuk meningkatkan kemudahan dan layanan kepada para pelanggan di seluruh Indonesia, bertepatan pada HUT ke-14 perseroan pada awal Januari ini, maka perseroan juga akan memasuki pasar transaksi elektronik (e-Commerce).

"Pemilik telepon pintar saat ini sudah mencapai 126 persen dari total penduduk, dan internet sendiri sudah 52 persen. Ini pasar e-Commerce luar biasa," katanya pula.

Ia mengatakan, pada tahap awal, perseroan akan membidik pasar Jabodetabek dan bekerjasama dengan layanan belanja pesan antar Go-Mart.

"Intinya melalui layanan ini, kami bisa diakses pelanggan di wilayah Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Bali, dan Makassar dengan lebih dari 250 pilihan lokasi apotek kami. Silakan pelanggan bisa akses kami di www.kimiafarmaapotek.co.id ," kata dia.

Namun, menurutnya, untuk membedakan layanan online Kimia Farma Apotek dengan layanan online lain adalah akses hingga keunikan dan metode pembayaran yang bisa dilakukan oleh semua jenis payment gateway.

"Pembedanya akses, dan uniknya Kimia Farma Apotik akan dilakukan semacam verifikasi apakah obat yang dipesan memang diperlukan atau tidak," katanya lagi.

Selain itu, adanya informasi cara penggunaan obat terkait dosis dan proses pengiriman menggunakan kemasan khusus untuk pengamanan dan menjaga kualitas produk yang dikirimkan.

Dia juga menambahkan, layanan digital ini hanya untuk obat-obat dengan jenis umum, tapi tidak untuk obat dengan resep dokter.

"Akses ini menjadi kebutuhan dan orang tidak lagi ke apotek, tetapi ini untuk obat-obatan bebas dan juga kosmetik," katanya.

Pada setiap transaksi digital, kata dia pula, pelanggan akan menerima produk pesanannya dalam kemasan yang tersegel.

Produk dilengkapi dengan Form Informasi Obat (FIO) yang berisi informasi tentang indikasi, cara dan aturan pakai, efek samping dan informasi obat lainnya yang ditulis langsung oleh apoteker.

"Kemasan dan segel tersebut didesain khusus untuk menjamin kualitas obat dan produk kesehatan hingga diterima pelanggan," kata dia lagi. (*)