New York, (Antara Sumbar) - Harga minyak dunia berakhir lebih rendah pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena penguatan dolar AS menekan harga minyak mentah yang dihargakan dalam greenback.
Dolar menguat terhadap sebagian besar mata uang utama pada Selasa. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,08 persen menjadi 102,01 pada akhir perdagangan.
Harga minyak berada di bawah tekanan karena dolar yang lebih kuat membuat minyak yang dihargakan dalam dolar kurang menarik bagi pemegang mata uang lainnya.
Sementara itu, meningkatnya keraguan atas pelaksanaan kesepakatan global untuk mengurangi produksi juga membebani pasar.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari turun 1,14 dolar AS menjadi menetap di 50,82 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Maret, berkurang 1,30 dolar AS menjadi ditutup pada 53,64 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange. (*)
Berita Terkait
Pertamina cek kualitas BBM dua SPBU di Kota Padang
Jumat, 5 April 2024 19:12 Wib
Antisipasi tumpahan minyak di perairan Dumai
Rabu, 3 April 2024 21:19 Wib
Kilang Balikpapan tingkatkan kapasitas jadi 360 ribu barel
Minggu, 31 Maret 2024 11:46 Wib
Lemak dan minyak penyumbang nilai ekspor terbesar Sumbar Rp1,5 triliun
Jumat, 1 Maret 2024 15:05 Wib
Pemkab Agam olah limbah plastik jadi bahan bakar minyak
Kamis, 22 Februari 2024 9:05 Wib
Pabrik pengolahan minyak sawit di Aceh Tamiang terbakar
Jumat, 16 Februari 2024 5:53 Wib
Polda Sumbar ungkap belasan kasus penyelewengan BBM bersubsidi
Sabtu, 3 Februari 2024 13:24 Wib
Harga CPO pada Februari 2024 naik 4,06 persen
Kamis, 1 Februari 2024 7:56 Wib