Kuala Lumpur, (Antara Sumbar) - Organisasi nonprofit Malaysia yang mempunyai misi mendorong produk usaha kecil dan menengah (UKM) ke pasar internasional, SMITA, ingin memulai aktivitasnya di Indonesia pada tahun ini.
"Untuk Indonesia, kami berharap pada tahun 2017 bisa memulai aktivitas SMITA di Indonesia," kata Presiden Nasional SME International Trade Association of Malaysia (SMITA) Megane S.C. Soo di sela Annual Dinner SMITA Malaysia di Petaling Jaya, Kuala Lumpur, Sabtu (14/1) malam.
Megane mengatakan bahwa pihaknya berpandangan kawasan ASEAN sekarang terbuka di bawah ASEAN Economic Community (AEC) dan Indonesia adalah satu negara besar di antara negara-negara ASEAN.
"Malaysia dan Indonesia adalah tetangga sehingga seharusnya kita perlu menciptakan bisnis bersama yang lebih dekat untuk membuka pasar dunia. Aspirasi kami ingin menjadikan anggota bisa berkompetisi dalam pasar regional dan global melalui kerja sama dengan media, seperti Antara," katanya.
Megane mengatakan bahwa pihaknya ingin mendorong UKM ke pasar global melalui dengan mengorganisasi pertemuan dan misi perdagangan, konferensi perdagangan internasional, seminar pendidikan, menyediakan pelatihan, dan dukungan pelayanan.
"Kami mempunyai misi membantu semua UKM ke perdagangan internasional sebagaimana dunia sekarang yang bertransformasi ke pasar tanpa batas dengan banyak perdagangan bebas yang ditandatangani, mengatasi hambatan dagang, menyelaraskan prosedur, dan menemukan banyak pasar baru," katanya.
Megane mengatakan bahwa pihaknya memahami perjalanan bisnis UKM penuh tantangan. Akan tetapi, setiap bisnis yang sukses dimulai dengan langkah pertama yang berani.
Pada kesempatan yang sama CEO Malaysia External Trade Development Corporation (MATRADE) Dato' Dzulkifli Mahmud mengatakan bahwa sejak 2015 SMITA telah mendukung misi MATRADE untuk mempromosikan produk ekspor global Malaysia dan membantu merek label "Made in Malaysia" identik dengan unggul, andal, dan dapat dipercaya.
Turut hadir pada kesempatan tersebut Dirjen Standar Malaysia Datuk Fadilah Baharin, Komisi Perdagangan Komisi Dagang Belgia Eric De Lame, Direktur Alliances Pauline Goh, Direktur One Asia Media Ng Chee Kang, dan sejumlah undangan penting. (*)
Berita Terkait
Gubernur Mahyeldi lobi investor Arab Saudi terkait investasi real estate di Sumbar
Rabu, 3 April 2024 21:22 Wib
Gubernur Sumbar kunker ke Arab Saudi temui investor dan keluarga ulama
Senin, 1 April 2024 10:58 Wib
Harga emas menguat karena investor cerna keputusan suku bunga The Fed
Jumat, 22 Maret 2024 9:06 Wib
Harga emas turun seiring reaksi investor terhadap data inflasi
Rabu, 14 Februari 2024 6:56 Wib
Rupiah meningkat di tengah investor mencermati pemilu 2024
Selasa, 13 Februari 2024 9:29 Wib
Harga emas naik karena investor bersiap respons pertemuan FOMC
Kamis, 1 Februari 2024 7:57 Wib
Investor Turki jajaki potensi investasi pariwisata di Sumbar
Jumat, 26 Januari 2024 18:15 Wib
Rupiah menguat seiring investor tunggu data cadangan devisa Indonesia
Senin, 8 Januari 2024 9:51 Wib