Walikota Padang: Realisasi Bedah Rumah 60 Persen

id Mahyeldi Ansharullah

Walikota Padang: Realisasi Bedah Rumah 60 Persen

Wako Padang, Mahyeldi Ansharullah. (Antara)

Padang, (Antara Sumbar) - Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah mengatakan realisasi salah satu program unggulan pemerintah yakni bedah rumah tak layak huni telah mencapai 60 persen dari target 5.000.

Jumlah ini telah melampaui target pemerintah yang mencanangkan program setiap tahunnya 1.000 rumah kalangan ekonomi terbatas yang dibedah sejak 2014," kata dia di Padang, Senin.

Secara analisis, kata dia, semenjak menjabat Wali Kota pada pertengahan 2014, program ini hingga 2016 dapat terealisasi 50 persen namun meningkatnya penyandang dana dan permintaan dua tahun terakhir menyebabkan realisasi 60 persen tercapai dalam waktu dua setengah tahun.

Salah satu yang memberikan faktor keberhasilan ini katanya yakni meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap rekan, saudara atau tetangganya yang tidak mampu.

Terhitung pada 2014, Pemkot Padang dapat menyelesaikan pembangunan rumah dengan dana awal Rp15 juta kepada 800 rumah dan kepala keluarga.

Kemudian 1.350 rumah dibedah pada 2015 yang dilanjutkan seribu lebih pada 2016 sehingga total telah lebih tiga ribu rumah di Padang untuk warga tidak mampu dibangun ulang dengan kisaran dana Rp25 hingga Rp30 juta.

"Secara perlahan cukup banyak penyandang dana program ini mulai dari APBD, APBN, Bantuan Kementerian Sosial, Pengusaha swasta," katanya.

Program bedah rumah ini telah mencakup sebelas kecamatan dan puluhan kelurahan.

Akan tetapi, kata dia, manfaat terbesarnya yakni meningkatkan kembali perekonomian warga yang rendah, artinya dengan modal rumah yang bagus tinggal saja melakukan kerja lebih serius.

"Kami yakin program ini bisa memberikan dampak pada pengurangan angka kemiskinan di Padang," kata dia.

Sementara itu, Kepala Badan Amil Zakat Nasional Kota Padang Epi Santoso menilai banyak pengusaha dan masyarakat tertarik untuk mendonasikan sebagian hartanya untuk membantu pemerintah terkait program bedah rumah.

Hal ini, kata dia, terlihat dari meningkatnya donatur atau penyandang dana untuk bedah rumah pada tahun 2016 lalu. (*)